• Senin, 22 Desember 2025

Lawan Jepang, Indonesia Tetap Punya Peluang

Photo Author
- Kamis, 14 November 2024 | 15:36 WIB
Timnas Indonesia menyerah dengan skor 2-1 dari Tiongkok dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (Dok: PSSI)
Timnas Indonesia menyerah dengan skor 2-1 dari Tiongkok dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (Dok: PSSI)

Timnas Indonesia bersiap menghadapi laga penting melawan Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Duel yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada Jumat (15/11) malam menjadi ujian berat bagi skuad Garuda.

Di Grup C, Indonesia saat ini berada di peringkat kelima. Sementara Jepang kukuh di posisi puncak klasemen. Ketimpangan posisi ini menggambarkan situasi berbeda yang dialami kedua tim jelang laga penting tersebut.

Skuad Jepang datang dengan kekuatan mumpuni dan kedalaman pemain yang jauh lebih kuat dibandingkan Indonesia. Pasukan Samurai Biru memiliki total market value mencapai 289,3 juta euro atau setara Rp4,8 triliun, sementara nilai skuad Indonesia hanya 27,48 juta euro atau sekitar Rp46,8 miliar.

Baca Juga: Beda Negara: Tijani Reijnders dan Eliano Reijnders Ingin Bertemu di Piala Dunia 2026

Perbedaan kelas pemain juga tercermin dalam ranking FIFA masing-masing tim. Jepang berada di posisi ke-15 dunia sebagai tim Asia terbaik, sedangkan Indonesia terpaut jauh di peringkat ke-130 dunia. 

Namun, di balik kesenjangan tersebut, ada secercah harapan bagi Timnas Indonesia untuk setidaknya memperjuangkan hasil terbaik melawan Jepang. Pelatih Shin Tae-yong dan skuad Garuda tentu menyadari dukungan penuh suporter di SUGBK dapat menjadi kekuatan tambahan yang signifikan.

 

Dalam sejarah, Indonesia dan Jepang telah bertemu sebanyak 16 kali, yang dimulai pada 1954. Dari pertemuan-pertemuan tersebut, Indonesia mengoleksi lima kemenangan, dua kali hasil imbang, dan sembilan kekalahan melawan Jepang.

Momen bersejarah dalam pertemuan kedua negara terjadi pada 1958 di Turnamen Merdeka, di mana Indonesia menang telak 7-0 atas Jepang. Sementara itu, kekalahan terbesar Indonesia dari Jepang terjadi pada 1976 ketika Samurai Biru membantai Timnas dengan skor 6-0.

Dengan perbedaan kualitas pemain yang signifikan saat ini, peluang Timnas Indonesia untuk meraih kemenangan tentu lebih kecil. Meski demikian, tim asuhan Shin Tae-yong tidak sepenuhnya tanpa peluang untuk mencuri poin di laga ini.

Salah satu mantan pemain Timnas Indonesia menyebut kehadiran pemain naturalisasi Grade A bisa menjadi salah satu faktor kunci bagi Garuda. Dengan tambahan pemain naturalisasi berkualitas, peluang untuk mencuri poin dari Jepang menjadi sedikit lebih realistis.

Analis sepak bola Justinus Lhaksana, atau yang akrab disapa Coach Justin, juga mengungkapkan prediksi peluang kemenangan Indonesia dalam laga ini. Menurutnya, secara matematis, Indonesia memiliki peluang sekitar 40 persen untuk menang, meski diakui Jepang berada satu level di atas.

"(Peluang Timnas Indonesia menang) 40 persen, karena memang Jepang lebih berkelas," kata Coach Justin, dilihat dari channel YouTube Nalar TV Indonesia, Rabu (6/11).

Coach Justin menyatakan, bermain di kandang sendiri memang memberi Indonesia semangat tambahan untuk melawan, namun untuk meraih kemenangan tetaplah tantangan berat. Menurutnya, bahkan untuk sekadar mencatat hasil imbang, Garuda butuh usaha keras dan sedikit keberuntungan.

"Kita bisa melawan, tapi kalau curi poin susah," ucapnya.  Ia mengungkapkan Jepang adalah tim yang sangat terorganisir dan sulit ditaklukkan, namun hasil imbang melawan Australia menjadi tanda Jepang bukan tanpa celah. Indonesia perlu memanfaatkan setiap peluang yang ada, termasuk serangan balik cepat untuk mencuri satu poin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X