PT PGN selaku Subholding Gas Pertamina menyiapkan pengembangan program jargas rumah tangga sebagai dukungan penyediaan energi bersih di Ibu Kota Negara (IKN). Mereka juga siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun IKN dalam hal pembangunan infrastruktur gas bumi.
===
KESIAPAN PGN untuk bersinergi dalam pembangunan jargas diungkapkan Direktur Sales & Operasi PT PGN Ratih Esti Prihatini saat melakukan kunjungan ke IKN bersama BPH Migas pekan lalu. Nantinya, jargas dapat dimanfaatkan di hunian-hunian atau rumah dinas untuk menteri hingga pegawai di IKN.
Pada tahap awal, sambungan jargas di IKN disiapkan untuk 166 tower (hunian ASN) dan 34 rumah tapak menteri. "Kami siap menjadi bagian dari solusi pemanfaatan energi bersih di IKN serta memperluas pemanfaatan gas bumi bagi sebuah lingkungan yang makin hijau dan dampak multiplier effect untuk lingkungan serta masyarakat dapat lebih dioptimalkan," kata Ratih, Rabu (31/1).
"Bagaimanapun gas bumi adalah energi fosil tebersih yang dapat menjadi solusi transisi energi bersama pemanfaatan energi bersih lainnya menuju era Energi Baru Terbarukan dan pencapaian target NZE 2060," imbuhnya.
Dia menjelaskan, pembangunan jargas di IKN direncanakan dibangun secara bertahap. Selain rumah dinas pemerintahan, jaringan distribusi gas juga ditujukan untuk komersial, gedung pemerintahan, dan fasilitas lainnya. Nantinya, kata dia, pipa distribusi gas bumi ditempatkan jaringan umum atau Multi Utility Tunnel. MUT akan dibangun oleh Kementerian PUPR.
Gas bumi akan disuplai dengan Compressed Natural Gas (CNG) yang bersumber dari Balikpapan atau Bontang. "Saat ini, PGN sudah melakukan kegiatan konstruksi di lapangan dan ditargetkan selesai bulan Juni 2024," papar dia.
Selain Jargas, dalam waktu dekat di IKN miliki autonomous rail transit (ART) pertama di Indonesia. ART ini adalah kereta api tanpa rel dan tanpa masinis, dalam kata lain tidak ada pengemudi keretanya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan kebenaran dan kepastian penggunaan ART di IKN.
Pihaknya juga telah meninjau lokasi di IKN pada Rabu (24/1) yang akan menjadi tempat pembangunan ART di IKN. Budi menyampaikan, pembangunan rute ART di IKN akan dilakukan dalam dua fase. Dan dalam pembangunan rute ART ini tentunya akan berkoordinasi bersama Badan Otoritas IKN dan Kementerian PUPR.
Untuk sebagian rute, pada Agustus 2024 nanti, rencananya sudah bisa digunakan bersama. "Ditargetkan pada bulan Agustus (2024) sudah bisa kita gunakan sebagian rutenya," ujar Budi. Pembangunan ART ini akan dilakukan dengan China Railway Construction Corporation Limited, salah satu perusahaan Tiongkok yang pernah juga bekerja sama dengan Indonesia.
Salah satu proyek yang pernah dikerjakan China Railway di Indonesia adalah kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung. Rencananya, ART ini akan dibangun di IKN pada Kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur.
Dilansir dari Kemenhub 151, pihaknya juga telah melihat dan mempelajari tentang cara kerja kereta api ART ini langsung di Tiongkok. Bahwa kereta autonomous rail transit ini menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan markah jalan dan magnet. Kereta ART ini berkapasitas total 324 penumpang dengan kecepatan operasional 40 km/jam dan maksimal 70 km/jam.
Pihaknya juga menambahkan, rencananya ART ini juga akan sangat mungkin dibangun di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Beberapa respons warganet terkait pembangunan ART ini relatif positif akan perkembangan transportasi di Indonesia. “Saya dukung pembangunan yang inovatif dan visioner. Saya harap inovasi transportasi ini bisa merata di seluruh negeri,” tulis akun @rafifrafi_riseup. (ndu/k8)