BALIKPAPAN-Tidak hanya menyiapkan pemindahan personel, TNI memastikan bakal terus memperkuat pertahanan Ibu Kota Nusantara. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa tiga matra TNI sudah punya rencana dan program untuk dilaksanakan tahun ini. Mulai penambahan komando utama sampai pembangunan pangkalan.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar mencontohkan rencana penambahan kodam baru oleh Angkatan Darat. Saat ini, TNI AD sudah memiliki 15 kodam. ”Menambah menjadi 37 kodam dari sebelumnya 15 kodam. Jadi, penambahannya 22 kodam,” ungkap jenderal bintang dua itu kepada awak media di Jakarta. Penambahan kodam tersebut dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk di IKN.
Baca Juga: Bulan Juli Nanti, Presiden Mulai Ngantor di IKN
Penguatan IKN oleh TNI dikonfirmasi dalam rapat pimpinan atau rapim di tiga matra. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut, Angkatan Darat memperkuat IKN secara bertahap. ”Sementara ini sudah kami rencanakan 18 satuan akan ke sana,” kata Maruli. Mantan panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu memastikan bahwa satuan-satuan yang bakal memperkuat IKN terdiri atas berbagai level.
Mulai koramil, kodim, sampai batalyon. Khusus pembentukan kodam baru di IKN, dia menyatakan bahwa pihaknya masih butuh waktu untuk melakukan kajian. ”Sementara sudah ada Kodam Mulawarman,” imbuhnya. Di TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan, sejauh ini Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan yang sudah masuk radar mereka diperkuat.
Pangkalan tersebut bakal naik level menjadi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) Balikpapan. ”Setelah itu baru jadi kodamar (komando daerah maritim),” imbuhnya. Penguatan Lanal Balikpapan menjadi penting bagi TNI AL lantaran tantangan dan tugas para prajurit di sana bakal semakin besar. Bukan hanya menyangkut IKN, Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II juga harus menjadi perhatian mereka. ”Maka di situ harus disiapkan sensor-sensor yang bisa mengawasi perlintasan ALKI II,” terang Ali.
Tidak hanya itu, Angkatan Laut bakal memastikan pangkalan di Balikpapan selalu siap dipakai sandar oleh kapal-kapal perang mereka. Ali menegaskan kembali, rencana itu disusun berdasar arahan yang telah disampaikan oleh presiden dan panglima TNI. ”Mungkin tidak semua lantamal jadi kodamar, tapi ada beberapa yang kami siapkan,” ujarnya. Di sisi lain, TNI AU memastikan bahwa mereka akan meneruskan rencana pembangunan pangkalan udara (lanud) baru di IKN.
”Karena itu memang untuk VVIP dan memang (dibutuhkan untuk pelaksanaan) tugas TNI AU,” ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Agung Sasongkojati. Namun, eksekusi rencana tersebut tetap butuh waktu. Angkatan Udara perlu berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mewujudkan rencana pembangunan lanud baru di IKN. ”Karena ada kepentingan sipil dan kepentingan militer,” kata Agung.
Dia pun memastikan bahwa lanud baru di IKN bakal langsung dibangun dengan standar lanud tipe A. Sesuai rencana, bila sudah memungkinkan, tahun ini TNI akan memindahkan 2.820 personel ke IKN. Pada bagian lain, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menyiapkan infrastruktur air baku di IKN. Dalam kunjungannya ke IKN pekan lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pekerjaan IPA Sepaku sudah bisa beroperasi pada Juni 2024 dengan kualitas terbaik dan tepat waktu.
"Salah satu kunci adalah stasiun pompa yang sudah harus terpasang pada Mei 2024, supaya pada Juni 2024, IPA ini bisa mulai beroperasi. Kualitas pompa harus kualitas terbaik, karena IPA ini akan menjadi sumber air minum utama untuk seluruh kawasan IKN," kata Basuki. Pada tahap pertama, sebut dia, sedang dibangun IPA berkapasitas 300 liter per detik yang diambil dari Intake Sungai Sepaku. IPA dilengkapi dengan unit pengolahan air. Seperti sedimentasi, koagulasi-flokulasi dan filtrasi ozon, serta dua reservoir induk dengan kapasitas masing-masing 6.000 meter kubik.
"Saat ini progres pembangunan IPA Sepaku secara keseluruhan telah mencapai 44 persen. Jaringan pipa distribusi utama dan pembagi ke KIPP IKN juga sudah mulai dipasang, saat ini untuk tahap 1 sudah terpasang 56 persen," sebut Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti yang turut mendampingi Basuki. Pembangunan IPA Sepaku Tahap 1 dilaksanakan PT Adhi Karya-PT Brantas Abipraya KSO selaku kontraktor pelaksana dan KSO PT Virama Karya-Areng MP-PT Waseco Tirta selaku konsultan MK. Biaya pembangunannya sebesar Rp 328,18 miliar. (syn/jpg/riz2/k16)