• Senin, 22 Desember 2025

Juni, Air Bendungan Sepaku Semoi Mulai Dialirkan

Photo Author
- Rabu, 3 April 2024 | 10:50 WIB
Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas 10 juta meter kubik ditargetkan bisa tuntas pembangunannya Februari tahun depan.
Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas 10 juta meter kubik ditargetkan bisa tuntas pembangunannya Februari tahun depan.

 

 

 

BALIKPAPAN–Pembangunan fisik Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan perkembangan positif. Hingga 21 Maret 2024, sebanyak 84 paket konstruksi senilai Rp 68,8 triliun telah dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebagaimana diketahui, pembangunan fisik IKN terbagi dalam beberapa fase.

Fase pertama misalnya yang digarap sejak 2020 hingga Maret 2023. Jumlah paket infrastruktur dasar senilai Rp 24,68 triliun ini sebanyak 40 proyek. Progresnya sudah 78,5 persen. Sementara fase kedua yang dimulai sejak Maret 2023, sebanyak 49 paket. Nilai kegiatan tersebut sebesar Rp 44 triliun, dan progresnya sudah 26 persen. “Untuk air minum karena pembangunan intake dan jaringan serta reservoar-nya (Bendungan Sepaku Semoi), mudah-mudahan sudah bisa masuk kepada rumah-rumah dan kantor bulan Juni nanti. Dan ini adalah air minum. Bukan air bersih,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Senayan, Senin (1/4).

Baca Juga: Kementerian PUPR Permak Enam Sekolah Sambut Pemindahan IKNBaca Juga: Kementerian PUPR Permak Enam Sekolah Sambut Pemindahan IKN

Dia pun merinci progres pembangunan infrastruktur dasar yang sudah dikerjakan di IKN. Berdasarkan progres terakhir per 7 Maret 2024, baru Bendungan Sepaku Semoi di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) yang sudah tuntas 100 persen. Selanjutnya, Jalan Tol IKN Seksi 5A Segmen Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang sisi Balikpapan, mencapai 79,3 persen. Kemudian ruas jalan Sumbu Kebangsaan Tahap 1 mencapai 98,2 persen.

Sementara itu, hunian aparatur sipil negara (ASN) dan Hankam di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, sudah dilakukan pemasangan atap bangunan. “Bendungan Sepaku Semoi sudah selesai menunggu penuhnya air, tinggal 1 meteran untuk dapat diresmikan,” kata Basuki. Selain itu, Basuki menyampaikan, sepanjang 2023, telah dialokasikan dukungan infrastruktur dasar IKN status hingga 4 Maret 2024, senilai Rp 24,97 triliun.

Anggaran pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air tersebut untuk pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, intake air baku Sungai Sepaku, embung di KIPP, Embung Mentawir, dan drainase utama. Kemudian di Ditjen Bina Marga, anggaran yang dialokasikan sebanyak Rp 11,43 triliun. Meliputi pembangunan jalan tol IKN Seksi 3A, 3B, dan 5A, jalan kerja logistik di KIPP, jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur dan Sisi Barat, pembangunan jalan Lingkar Sepaku, jalan akses Persemaian Mentawir, pembangunan duplikasi Jembatan Pulau Balang bentang pendek, pembangunan Bandara VVIP IKN, dan pembangunan dermaga logistik.

Selanjutnya, anggaran untuk Ditjen Cipta Karya sebesar Rp 8,29 triliun. Di antaranya untuk penataan Sumbu Kebangsaan I dan II, penataan Sumbu Triparja, land development kawasan 1A, 1B, dan 1C, pembangunan Gedung Kantor Kemenko (1, 2, 3, dan 4), IPA beserta jaringannya, dan TPST. Selanjutnya, Ditjen Perumahan dialokasikan sebesar Rp 4,24 triliun untuk pembangunan rumah tapak jabatan menteri, serta pembangunan rusun ASN dan hankam. Terakhir adalah Rp 0,03 triliun pada Ditjen Bina Konstruksi untuk pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi di IKN, manajemen pengadaan barang dan jasa terkait kinerja UKPBJ IKN.

“Pada tahun 2024, dukungan infrastruktur dasar IKN dialokasikan sebesar Rp 35,45 triliun. Jadi totalnya sekitar Rp 60 triliun totalnya,” katanya. Di forum tersebut, anggota Komisi V DPR RI Irwan dapil Kaltim mengapresiasi pembangunan IKN. Dia mengingatkan agar Kementerian PUPR tetap memerhatikan keberlanjutan pemerataan pembangunan infrastruktur di 10 kabupaten/kota lainnya yang ada di Kaltim.

“Kami mengingatkan bahwa preservasi jalan nasional, masih ada tugas kita. Batas dari Tenggarong, Senoni ke Kota Bangun dan dari Kota Bangun lanjut ke Melak. Ini mudah-mudahan bisa tuntas multiyears-nya. Kalau enggak bisa selesai akhir 2024, bisa lanjut di tahun 2025. Karena ini sangat penting, ini salah satu segmen yang belum tuntas di luar segmen yang lain. Yang sudah luar biasa kita tuntaskan selama 4 tahun ini,” kata politikus Demokrat itu.

Kemudian, ruas jalan yang perlu dituntaskan adalah Segmen Tering ke Long Bagun yang menghubungkan Kutai Barat dengan Mahakam Ulu (Mahulu). Di mana Kementerian PUPR sudah mengerjakan pembangunan jalan dari Ujoh Bilang sampai pembangunan jembatan di Sungai Ratah. Diharapkan pembangunannya dapat dilanjutkan dari Segmen Sungai Ratah ke Tering. “Kalau ini bisa tuntas, bisa menghubungkan Mahakam Ulu dengan Kutai Barat. Dan progress dari Ujoh Bilang sampai Juni ini ke Jembatan Sungai Ratah sudah luar biasa,” ujarnya. 

Infrastruktur lainnya yang belum tuntas adalah Segmen Bontang ke Sangatta sampai Simpang Perdau Bengalon. Poros jalan nasional ini menghubungkan wilayah utara Kaltim. Diharapkan pula dapat dituntaskan pada akhir tahun ini. “Sudah progres di lapangan. Mudah-mudahan Bontang ke Sangatta, Simpang Perdau Bengalon juga tuntas akhir tahun ini. Karena dari Samarinda Bontang juga sudah tuntas tersambung mulus,” jelas Irwan. (kip/riz/k8)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X