Selain autonomous rail transit (ART) atau trem otonom (kereta api tanpa rel) yang dijadwalkan tiba di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada akhir Juli, dan beroperasi pada Agustus 2024, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga tengah menyiapkan sederet opsi layanan transportasi di IKN.
Mulai dari yang hanya beroperasi di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, hingga menghubungkan daerah sekitar, seperti Samarinda dan Balikpapan. Dikutip dari laman resmi Kemenhub RI, Menhub Budi Karya Sumadi bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, juga menjajaki peluang kerja sama pembangunan kereta gantung (ropeway/cable car).
Baca Juga: Jokowi Perkirakan IKN Baru 15 Persen Dibangun saat Upacara 17 Agustus
Hal itu dibahas saat Budi Karya Sumadi dan Suharso Monoarfa melakukan kunjungan kerja ke Austria, dua tahun lalu. Dalam kunjungan itu, keduanya berkunjung ke kantor Doppelmayr Garaventa Group di Wolfurt, Austria untuk bertemu dengan CEO Doppelmayr, Mr Thomas Pichler. Budi Karya Sumadi dan Suharso Monoarfa melihat langsung sistem pembuatan dan pengelolaan kereta gantung.
Doppelmayr Garaventa Group merupakan produsen kereta gantung internasional dan penggerak orang untuk area ski, transportasi perkotaan, taman hiburan, dan material handling system. Hingga tahun 2019, perusahaan ini telah melakukan lebih dari 15.000 instalasi di 96 negara.
Menhub mengatakan, kunjungan ini memberikan wawasan berharga tentang teknologi kereta gantung yang telah dikembangkan oleh Doppelmayr. “Saya mengapresiasi leadership pak menteri Bappenas dalam mempersiapkan IKN. Dan kita juga akan kembangkan kereta gantung sebagai salah satu transportasi ramah lingkungan untuk melayani mobilitas dan pariwisata di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan di IKN,” ujar Menhub.
Di IKN, kereta gantung akan berfungsi sebagai layanan transportasi untuk menghubungkan antara zona bisnis dan komersial dengan zona perumahan di IKN. Tidak hanya di IKN, kereta gantung juga dapat digunakan di sejumlah wilayah di Indonesia, untuk menghubungkan daerah yang berbukit atau sulit untuk dijangkau selain juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata. (riz)