Target operasional bandara penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN), yang direncanakan mulai beroperasi pada 1 Agustus 2024, terancam molor. Cuaca buruk, dengan hujan terus-menerus mengguyur lokasi pembangunan di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menjadi penyebab utama penundaan ini.
Sebagai solusi sementara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempertimbangkan penggunaan Bandara SAMS Sepinggan di Balikpapan atau Bandara APT Pranoto di Samarinda untuk melayani tamu kenegaraan pada Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: Jokowi Katanya Dipastikan Berkantor di IKN Mulai 28 Juli Nanti
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra Hariyanto, menyatakan kesiapan bandara ini sebagai cadangan. Meski belum mendapat arahan resmi dari Kemenhub, Maeka optimis Bandara APT Pranoto siap melayani pendaratan Presiden RI dan tamu negara.
“Kami siap menjadi bandara cadangan jika diperlukan. Namun, kami belum menerima arahan spesifik terkait peran kami dalam upacara HUT RI di IKN,” ujarnya saat dihubungi Kaltim Post, Rabu (23/7). Maeka menambahkan, sejumlah fasilitas di Bandara APT Pranoto telah memadai. Lampu runway dan taxiway sudah terpasang, dan alat navigasi berbasis satelit (PBN) juga tersedia.
“Garbarata sudah ada dua unit dan VVIP milik Pemprov Kaltim juga sudah siap. Kami juga telah meningkatkan kapasitas bandara dari 4 + 1 menjadi 6 + 2,” jelas Maeka. Bandara ini telah beroperasi sejak 2018 dan dinilai siap melayani kebutuhan penerbangan tambahan.
Meskipun begitu, Maeka belum bisa memprediksi dampak penambahan penerbangan terhadap volume penumpang. “Kami belum menerima permohonan ekstra flight terkait HUT RI di IKN. Jika diperlukan, kami akan menyesuaikan jam operasional hingga pukul 9 malam,” tuturnya.
Bandara APT Pranoto saat ini melayani sekitar 30 penerbangan per hari pada periode sibuk, dengan jumlah penumpang tertinggi mencapai 3.500 orang. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Bandara Nusantara mulai berfungsi untuk upacara HUT RI pada 17 Agustus 2024.
Meskipun runway sepanjang 2.200 meter sudah selesai, proyek ini menghadapi tantangan besar karena hujan deras yang menghambat pembangunan. Budi Karya Sumadi menginstruksikan peningkatan modifikasi cuaca untuk memastikan kelancaran proyek.
“Curah hujan tinggi menjadi tantangan utama. Modifikasi cuaca menjadi keharusan untuk memastikan pembangunan Bandara Nusantara berjalan optimal,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, 13 Juli 2024.(*)