PROKAL.CO, BALIKPAPAN - Pada peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (HANTARU), Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan pesan penting terkait kemajuan dan capaian sektor agraria di Indonesia. Dalam pidato yang dibacakan Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni, ia mengajak seluruh peserta upacara untuk bersyukur atas kesempatan memperingati Hari Lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) yang diresmikan pada 24 September 1960.
Sejak diberlakukannya, UUPA menjadi landasan penting dalam mewujudkan keadilan sosial dan pemerataan akses tanah serta sumber daya alam. "UUPA bukan hanya bagi para pelaksana kebijakan, tetapi bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Menteri ATR/BPN menyoroti visi besar Indonesia menjelang satu abad kemerdekaannya, yakni "Indonesia Emas 2045", dengan harapan Indonesia menjadi negara yang aman, damai, adil, dan maju. Visi tersebut sejalan dengan tema HANTARU tahun ini “Semangat HANTARU, Pembangunan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045”.
Keberhasilan Program PTSL
Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) juga menjadi sorotan utama. Dengan akselerasi yang signifikan, Kementerian ATR/BPN berhasil mendaftarkan 117,9 juta bidang tanah hingga September 2024, meningkat drastis dari 46 juta pada tahun 2017. Kesuksesan ini bahkan mendapatkan pengakuan internasional, dengan apresiasi dari Bank Dunia pada forum World Bank Land Conference di Washington DC, Amerika Serikat.
Selain itu, Kementerian ATR/BPN juga berfokus pada pendaftaran tanah ulayat milik masyarakat adat. Hingga saat ini, 41 sertifikat hak pengelolaan tanah ulayat dengan total luas 972 hektar telah diterbitkan di beberapa provinsi, termasuk Sumatera Barat, Papua, dan Aceh.
Transformasi Digital
Sejalan dengan perkembangan zaman, Kementerian ATR/BPN terus berinovasi dengan implementasi sertifikat elektronik. Hingga September 2024, tercatat lebih dari 1,1 juta sertifikat elektronik telah diterbitkan di seluruh Indonesia. Menteri ATR/BPN menyampaikan, program ini diharapkan mendorong kemudahan layanan publik yang lebih cepat, aman, dan transparan.
Dukungan Penuh untuk Investasi
Tidak hanya soal agraria, tata ruang yang efektif juga menjadi kunci penting dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Hingga saat ini, Kementerian ATR/BPN telah menyusun 516 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), 260 di antaranya telah terintegrasi dengan sistem Online Single Submission (OSS). Menteri AHY juga berharap, sinergi dengan pemerintah daerah dapat terus ditingkatkan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Penegakan Hukum dan Penghargaan
Dalam upaya mencegah mafia tanah, Kementerian ATR/BPN juga terus bekerja sama dengan lembaga penegak hukum. Sepanjang tahun 2024, beberapa kasus kejahatan tanah berhasil diungkap di berbagai wilayah, menyelamatkan potensi kerugian negara hingga Rp 5,71 triliun.
Berbagai pencapaian ini mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak, termasuk penghargaan dari *Government Public Relations Institute* atas prestasi dalam pengelolaan komunikasi digital.
Menteri ATR/BPN menutup pidatonya dengan ucapan terima kasih atas dedikasi seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN. "Mari kita lanjutkan kerja, karya, dan pengabdian untuk masyarakat, bangsa, dan negara, mewujudkan Indonesia Emas 2045," tutupnya.