Pembangunan 47 tower rumah susun (rusun) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Hankam di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga saat ini, progres pembangunan rusun tersebut telah mencapai 91,36 persen.
Direktur Jenderal Perumahan, Iwan Suprijanto, menyatakan bahwa meskipun pemindahan ASN ke IKN ditunda hingga setelah Lebaran 2025, pihaknya meminta kontraktor dan konsultan yang terlibat dalam proyek ini untuk tetap berkomitmen dalam menyelesaikan pembangunan tepat waktu.
Baca Juga: Groundbreaking IKN di Era Presiden Prabowo: Investasi Rp 6,5 Triliun Siap Melaju
"Rusun ini juga sering digunakan untuk berbagai acara kenegaraan yang melibatkan tamu dari berbagai institusi, termasuk Otorita IKN," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu (25/12).
Direktur Rumah Susun, Aswin Grandiarto Sukahar, mengungkapkan bahwa pembangunan 47 tower rusun ini dibagi menjadi enam paket pekerjaan. Berikut adalah rincian progres masing-masing paket: Paket 1 - Konstruksi Rusun ASN 1: 9 tower dengan progres 91,02 persen. Paket 2 - Konstruksi Rusun ASN 2: 8 tower dengan progres 83,84 persen. Paket 3 - Konstruksi Rusun ASN 3: 6 tower dengan progres 85,16 persen. Paket 4 - Konstruksi Rusun ASN 4: 8 tower dengan progres 87,81 persen. Paket 5 - Konstruksi Rusun Paspampres: 9 tower dengan progres 89,91 persen. Paket 6 - Konstruksi Rusun Polri dan BIN: 7 tower dengan progres 92,44 persen.
Saat ini, total progres pembangunan keseluruhan 47 tower rusun tersebut telah mencapai 91,36 persen. Selain enam paket utama, Aswin juga menyebutkan bahwa pembangunan 9 tower tambahan telah dimulai. Tower-tower tersebut terdiri dari: 2 tower untuk Asrama Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), 3 tower untuk Hunian Modular TNI, 4 tower untuk Hunian Vertikal Negara.
Dengan demikian, pembangunan rusun di IKN terus berjalan lancar dan dipastikan akan menyelesaikan target pembangunan dalam waktu yang sudah ditentukan.(*)