Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa pembangunan Taman Safari di IKN akan dimulai paling lambat pada akhir 2025. Pertemuan antara Basuki dan pengusaha Garibaldi 'Boy' Thohir pada Jumat (6/2) membahas rincian rencana pembangunan taman yang ditargetkan berlangsung selama 2-3 tahun ke depan, hingga 2028.
Baca Juga: Pembangunan IKN Disebut Akan Mandek, Begini Kata Kepala OIKN dan Menteri AHY
Menurut Basuki, Taman Safari di IKN akan berfungsi sebagai tempat rekreasi sekaligus edukasi mengenai keragaman satwa di Indonesia. "Kami berencana agar pembangunan dimulai paling lambat akhir tahun ini, dan prosesnya akan memakan waktu sekitar 2-3 tahun," jelas Basuki, dikutip dari keterangan tertulis pada Sabtu (8/2).
Otorita IKN telah menyiapkan lahan seluas 225 hektar sebagai lokasi Taman Safari ini. Tim dari Taman Safari Indonesia (TSI) bersama dengan Otorita IKN telah meninjau dan memastikan kesiapan lahan tersebut untuk memastikan kesesuaiannya dengan konsep yang telah direncanakan.
Baca Juga: Menteri PU Bilang Anggaran Pembangunan IKN Masih Diblokir
Garibaldi 'Boy' Thohir, yang juga Direktur Utama Adaro Energy, sebelumnya menyampaikan minat untuk mengembangkan Taman Safari di IKN. Pada Oktober 2024, Boy Thohir, bersama 16 pengusaha tambang lainnya, menghadap Presiden RI Joko Widodo untuk membahas potensi investasi di IKN, salah satunya termasuk pembangunan Taman Safari.
"Rencananya, kami ingin menciptakan sesuatu yang bisa menarik pengunjung dari luar IKN, bukan hanya warga IKN saja yang akan menikmati akhir pekan di sana. Sebagai contoh, bisa jadi bentuknya Taman Safari atau taman hiburan," ujar Boy Thohir di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, pada 16 Oktober 2024.
Direktur Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI), Jansen Manansang, sebelumnya juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan calon lokasi Taman Safari di IKN. Jansen berharap proses pemetaan ini bisa dimulai pada tahun 2025, sesuai dengan pembagian zona di IKN.
"Masih banyak hutan di IKN yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi taman margasatwa, mirip dengan Taman Safari Bogor yang berlokasi di kawasan Gunung Gede Pangrango. IKN memiliki area yang luas dan cocok untuk pengembangan taman safari," tambah Jansen.
Dengan adanya Taman Safari di IKN, diharapkan akan memperkaya sektor pariwisata di kawasan tersebut, sambil mendukung upaya konservasi satwa yang lebih baik di Indonesia.(net/vie)