Ia melanjutkan, pembangunan SUTT 150 kV Tanjung Redeb — Tanjung Selor ini terbagi atas 2 section dimana section 1 berada pada sisi Tanjung Redeb menuju perbatasan provinsi Kalimantan Timur dan Utara dengan jumlah tower sebanyak 111 tower transmisi dan section 2 dengan jumlah tower sebanyak 126 tower transmisi yang berada pada perbatasan provinsi menuju Gardu Induk Tanjung Selor 60 MVA di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Progres pembangunan pada Section 1 telah mencapai 90,11 persen dan section 2 sebesar 94,82 persen.
Proyek pembangunan SUTT 150 kV ini sendiri ditargetkan selesai pada Desember 2021. Penyediaan tanah lahan untuk tapak tower telah terpenuhi 100 persen. Namun saat ini diakuinya, masih terdapat permasalahan terkait pekerjaan penarikan konduktor (stringing) lintasan tower. Permasalahan yang timbul disebabkan adanya ruang bebas atau right of way (ROW) yang belum tersedia dikarenakan beberapa pemilik lahan yang masih belum bersedia lahannya dilintasi kabel konduktor transmisi.
“Pada prosesnya, PLN sendiri telah melaksanakan seluruh tahapan kegiatan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. Karena itu PLN juga selalu berkoordinasi dengan pemda serta instansi penegak hukum agar dapat mengawal kegiatan supaya tetap berada dalam koridor hukum dan aturan yang berlaku,” tambahnya.
Dijelaskannya, jalur transmisi tegangan tinggi yang akan menghubungkan Kabupaten Berau dan Kabupaten Bulungan ini nantinya dapat meningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan serta dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat di Berau dan Bulungan. Karena jika ada defisit daya di Berau karena pemeliharaan pembangkit di Berau dapat disuplai dari Bulungan, begitu juga sebaliknya.
“Hingga saat ini PLN berupaya menyelesaikan pembangunan SUTT 150 kV Tanjung Redeb — Tanjung Selor agar segera rampung akhir tahun ini yang juga akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian di kedua wilayah tersebut,” pungkasnya. (hmd/har)