Adapun salah satu fasilitas yang ditambah yakni membuat tracking yang lebih landai, untuk memudahkan pengunjung berjalan setelah turun dari perahu. Selain itu ada tambahan teras hingga menara pantau.
“Menara pantau ini juga sangat penting untuk mengawasi para pengunjung dan memberi tahu supaya beraktivitas sesuai SOP yang berlaku,” jelasnya.
Terpisah Ketua Pokdarwis Kampung Bidukbiduk, Chandra mengungkapkan, Labuan Cermin kini sudah bisa dikunjungi wisatawan. Sterilisasi dari buaya telah dilakukan agar tidak masuk ke wilayah objek wisata unggulan tersebut.
Ia juga memastikan hingga kini sudah tidak ada lagi buaya yang masuk ke lokasi tersebut.
Kemudian, mengenai SOP lanjutan, ia menyebut masih digarap bersama, untuk meningkatkan kewaspadaan keamanan di lokasi. Ada beberapa perdebatan seperti pelarangan warna baju bagi pengunjung. Untuk saat ini, yang berlaku yakni khususnya pada pengunjung perempuan, jika menstruasi tidak boleh melakukan aktivitas berenang.
“SOP-nya masih kami garap bersama, begitu juga dengan tarif masuk wisata Labuan Cermin, itu akan dibicarakan lebih lanjut,” tegasnya.
Untuk menghindari masuknya buaya kembali, pihaknya bersama dengan stakeholder terkait melakukan pemantauan tiap malam dan pagi, sebelum objek wisata dibuka. (*/aja/arp)