• Senin, 22 Desember 2025

Sasar Bocah SD, Dinas Kesehatan Balikpapan Targetkan 9.800 Dosis Vaksinasi Dengue

Photo Author
- Senin, 5 Februari 2024 | 17:35 WIB
Pemberian vaksin dengue dilakukan kepada siswa sekolah, karena habitat nyamuk Aedes aegypti aktif menggigit pagi hingga sore hari, yang merupakan waktu aktivitas anak sekolah.
Pemberian vaksin dengue dilakukan kepada siswa sekolah, karena habitat nyamuk Aedes aegypti aktif menggigit pagi hingga sore hari, yang merupakan waktu aktivitas anak sekolah.

 

Hingga kini, vaksinasi dengue atau demam berdarah di Kota Minyak masih berlangsung. Angka terakhir progresnya mencapai 73 persen.

 

BALIKPAPAN - Kota Minyak telah ditetapkan menjadi salah satu kota di Indonesia yang menjadi pilot project vaksinasi dengue. Inisiasi Dinas Kesehatan Kaltim sebagai langkah mitigasi penanggulangan kasus DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliaty mengatakan, vaksinasi dengue saat ini masih terus berjalan sampai seluruh target sasaran rampung. Adapun total sasaran vaksinasi dengue 9.800 siswa jenjang SD/MI sederajat. Khususnya siswa kelas 3, 4, dan 6 di Kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah.

Baca Juga: PPU Belum Punya Terminal Memadai, Organda Bilang: Malu

“Kami tidak suntik kalau orangtua tidak setuju. Jadi, ada lampiran surat persetujuan dulu dari orangtua,” kata perempuan yang akrab disapa Dio tersebut. Pemberian vaksin sebanyak dua tahap injeksi dengan interval tiga bulan setelah suntikan pertama. Pengadaan vaksinasi dengue merupakan bantuan dari Pemprov Kaltim.

Dio bercerita, sejauh ini belum ada rencana pengadaan vaksinasi dengue dari Pemkot Balikpapan. Pihaknya menghabiskan terlebih dulu bantuan dosis vaksin dari pemerintah provinsi. Kemudian, memantau efektivitas vaksin tersebut. “Kalau memang bagus, nanti pemkot bisa melakukan pengadaan juga untuk vaksinasi,” ucapnya.

Baca Juga: Kurang Optimal, Jaring Perangkap Sampah di Sungai Martapura Bakal Diperpanjang 

Sementara ini, pemberian vaksin dengue dilakukan kepada siswa sekolah. Alasannya, karena komunitas dan habitat dari nyamuk Aedes aegypti aktif menggigit selama pagi hingga sore hari. Itu merupakan waktu aktivitas anak-anak berada di sekolah. Maka sasaran dalam vaksinasi DBD ini di sekolah.

“Sudah ada sekolah yang ditunjuk sebagai tempat penyuntikan. Lalu, tenaga kesehatan datang ke sekolah,” sebutnya. Maka perlu vaksinasi meningkatkan imunitas kekebalan terkait dengan virus dengue. Dia menambahkan, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping pada pelaksanaan vaksin dengue masuk kategori ringan.

Sebagai contoh siswa mengalami seperti keluhan demam, nyeri bekas suntikan, dan bengkak. “Artinya secara umum, KIPI yang terjadi pada vaksin ini ringan,” tuturnya.

Terakhir, cakupan vaksinasi DBD sebesar 73,31 persen atau 7.184 orang yang telah mendapat suntikan.

Sebagai informasi, kasus suspek dan positif DBD hingga kini mencapai 58 orang dan 0 kasus kematian. Data terhitung mulai Januari hingga 2 Februari. Kasus DBD terus menjadi perhatian pemerintah daerah. Mengingat Balikpapan memiliki 865 kasus DBD dan 4 orang meninggal dunia sepanjang 2023. (ms/k15)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X