• Senin, 22 Desember 2025

Pengalaman Pertama Menuju Kampung Terjauh di Mahulu; Long Apari

Photo Author
Indra Zakaria
- Sabtu, 17 Februari 2024 | 21:00 WIB
ABADIKAN MOMEN: Kapolres Mahulu AKBP Anthony Rybok (tiga kiri) di depan pos Long Apari di sela-sela pengawalan logistik pemilu ke wilayah perbatasan.
ABADIKAN MOMEN: Kapolres Mahulu AKBP Anthony Rybok (tiga kiri) di depan pos Long Apari di sela-sela pengawalan logistik pemilu ke wilayah perbatasan.

"Kalau kita tidak percaya dengan motoris, gak usah ke sana. Harus motoris yang betul-betul hafal jalur. Jadi jalannya zig-zag. Ada orang-orang tertentu yang hafal (jalur), karena untuk menuju Long Apari itu sudah berbeda semua," kata dia.

Kondisi air yang sedang naik memang mengerikan. Banyak sampah kayu dan riam makin besar arus baliknya. Anthony bercerita pengalamannya melintasi riam udang, riam yang dihadapi pertama kali saat menuju Long Pahangai.

"Jadi saya berapa kali lewat situ. Saya amati memang luar biasa kondisi riam. Contohnya riam udang, itu kan mirip udang, jadi posisinya kita seperti menanjak naik kayak melompat. Pada saat lompatnya itu, pas berhenti sebentar, mesinnya masuk lagi dalam irama arus, baru jalan lagi," bebernya.

Selain riam udang, ada juga riam 611 yang berada di antara Tiong Ohang dengan Kampung Long Apari. Konon riam itu terbentuk saat ada pergeseran pasukan (serpas) penjaga perbatasan. Saat datang ke sana, tidak ada riam dan airnya masih tenang. Dua bulan berikutnya, terjadi longsor. Hujan deras membuat longsor dan batu-batu besar jatuh ke dalam sungai.

"Nah batu besar itulah yang membentuk riam-riam. Jadi begitu mereka (pasukan perbatasan) pulang menuju Tiong Ohang, mereka kaget. Medannya sudah berbeda. Dan di situlah terjadi kecelakaan anggota Yonif 611. Jadi sampai sekarang itu disebut riam 611," sebut Anthony.

Kondisi riam itu mengapit dua batuan besar di sekelilingnya. Arus deras itu kemudian diempas ke tengah dan terbentuk seperti pusaran besar. Kondisinya betul-betul ekstrem. "Bahkan orang pintar berenang pun, kalau sudah jatuh di situ, gak bisa apa-apa lagi. Sehingga wajar kalau sudah kecelakaan pasti memakan korban jiwa," ungkapnya. (dwi/k8)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X