Koorlap Posko II Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Samarinda Barkani menjelaskan, kondisi tubuh korban utuh. Pakaiannya tidak terkena api. Pihaknya meyakini Rizky tewas lantaran terlalu banyak menghirup asap atau karbon monoksida.
Dari penghuni yang selamat, saat kejadian, korban bersama adiknya sempat mencoba untuk melompat dari lantai dua. Sang adik sempat melompat. Namun, Rizky tak memiliki nyali kuat untuk menerobos api, sehingga kembali ke ruangan. Barkani menuturkan, bangunan berlantai dua tersebut tidak memiliki pintu darurat. Jadi, korban tidak memiliki akses keluar lain selain harus melompat dari teras lantai dua.
"Lewat tangga tidak bisa juga, karena lantai satu sudah penuh api. Memang banyak kejadian di Samarinda korban tidak selamat saat kebakaran karena tidak ada pintu darurat," tegasnya. Selain harus memiliki alat pemadam api ringan (apar), masyarakat juga diimbau membuat akses pintu darurat di setiap hunian.
Kejadian tersebut menambah panjang daftar peristiwa kebakaran yang diduga bermula dari aktivitas pengetap. (dra/k16)