• Senin, 22 Desember 2025

Respons Temuan Kecurangan Volume Elpiji Subsidi, Pengusaha di Balikpapan Bentuk Tim

Photo Author
- Jumat, 31 Mei 2024 | 11:37 WIB
CEK STASIUN: Petugas dari Kemendag mengungkap temuan tabung elpiji 3 kilogram tidak sesuai pelabelan dan kebenaran kuantitas di SPPBE di Jakarta Utara, Senin (27/5).
CEK STASIUN: Petugas dari Kemendag mengungkap temuan tabung elpiji 3 kilogram tidak sesuai pelabelan dan kebenaran kuantitas di SPPBE di Jakarta Utara, Senin (27/5).

Prokal.co - Temuan praktik pengurangan isi gas elpiji kemasan 3 kilogram di 11 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Jakarta, Tangerang dan Bandung oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan akhir pekan lalu disebut merupakan permainan oknum pengusaha SPBE.

Akibat kecurangan tersebut, negara ditaksir merugi belasan miliar rupiah per tahun. Lantas bagaimana kondisinya di Kaltim?

Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra mengungkapkan, pengoperasian terdiri dari sejumlah pihak.

Selain SPBE sebagai pihak pertama pengoperasian, ada pula tim sales Pertamina Patra Niaga, Badan Metrologi, dan pihak terkait lain yang secara berkala melakukan pengecekan ke SPBE untuk memastikan berat sesuai pada gas elpiji. Arya pun menjelaskan prosesnya.

“Sebelum melakukan pengisian, tabung kosong selalu ditimbang untuk memastikan bahwa berat tabung adalah 5 kilogram (berat kosong). Jika ada tabung yang kurang dari 5 kilogram akan dipasang pelat besi balancer agar tabung tetap 5 kilogram,” ungkap Arya, Kamis (30/5).

Lanjut dia, setelah dipastikan tabung kosong adalah 5 kilogram, petugas SPBE melakukan pengisian elpiji dan memastikan berat total adalah 8 kilogram.

Namun, karena sifat gas, maka berat bersih tidak pasti 8 kilogram. Itu mengapa ada batas toleransi minimal 7,9 kilogram.

“Ada toleransi 100 gram. Jika berat total antara 7,9-8 kilogram, Pertamina masih diizinkan untuk melakukan penjualan,” sebutnya.

Soal jalannya pengawasan, dirinya mengutip pernyataan Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo yang menyatakan pengecekan kuantitas dan kualitas elpiji ukuran 3 kilogram di beberapa titik SPBE dan stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) dilakukan untuk menjamin elpiji yang dipasarkan ke masyarakat terpenuhi secara kuantitas dan kualitasnya.

“Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan sinergi bersama Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dan Kementerian Perdagangan, tidak hanya dalam pengawasan. Namun juga pemutakhiran sistem agar penyaluran elpiji 3 kilogram berjalan dengan baik mulai pengisian di SPPBE hingga ke masyarakat,” sebutnya.

Sebagai tambahan, dirinya menyebut untuk kondisi penyaluran elpiji subsidi di Kaltim hingga Kamis (30/5) sekitar 41 persen dari kuota 2024. Sehingga secara kuota masih aman di angka 59 persen.

 

KUMPULKAN PENGUSAHA

Setelah muncul kasus kecurangan isi gas elpiji 3 kilogram di Jakarta, Tangerang, dan sebagian Bandung, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana) Balikpapan Crhistofel EG menyebut, organisasinya langsung mengumpulkan para pengusaha SPBE untuk membahas dan memastikan kasus serupa tidak terjadi di Kaltim khususnya di Balikpapan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

X