PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Sebanyak 12 rumah di Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, rusak akibat diterjang gelombang laut.
Kepala Kampung Buyung-Buyung, Rico, mengatakan gelombang tinggi disertai angin kencang sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan.
“Sampai saat ini gelombang masih terjadi,” ujarnya kepada awak media Rabu (18/9).
Baca Juga: Di Berau 284 Pelamar Tidak Lolos Seleksi Administrasi CPNS
Dijelaskannya, akibat gelombang tersebut sudah 12 rumah warga yang hancur.
“Menurut data ada 12 rumah, tetapi yang rusak parah itu ada lima rumah,” ungkapnya.
Salah satu langkah untuk memecah gelombang tersebut, saat ini dirinya bersama masyarakat sedang bergotong-royong untuk membuat tanggul sederhana dari batu dan pasir yang dimasukan ke dalam karung.
Hal ini dilakukan guna meminimalisasi danpak gelombang pasang saat pagi hari.
Baca Juga: Bentuk Satgas, BPBD PPU Imbau Warga Waspada Gelombang Tinggi
“Karena kemungkinan gelombang ini akan terus terjadi hingga beberapa hari ke depan mengingat pasang tertinggi air laut terjadi di kisaran 18 hingga 20 September,” sebutnya.
Terkait dengan hal ini, dirinya sudah sejak lama mengusulkan tanggul pemecah gelombang pada saat rapat musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan.
Tetapi, sampai saat ini usulan tersebut belum juga teralisasi.
“Usulan sudah sering kita gaungkan, tetapi belum ada titik terang dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalah hal ini organisasi perangkat daerah (OPD) terkait,” tegasnya.
Baca Juga: Dihantam Ombak, Kapal LCT Kandas di Pesisir Balikpapan