Menurutnya, proses uji beban dipastikan selesai pada akhir Desember 2024. Namun, waktu yang dibutuhkan oleh KKJTJ untuk menilai dan mengeluarkan rekomendasi resmi masih belum dapat dipastikan.
“Kami akan menyerahkan hasil penyelidikan ke pihak terkait setelah selesai. Diperkirakan bulan Januari akan keluar rekomendasi dari KKJTJ,” jelas Ali.
Selama proses penyelidikan berlangsung, beberapa pengendara yang mencoba melintasi Jembatan Mahkota II terlihat kebingungan. Banyak yang harus memutar balik setelah mendapati jembatan belum dibuka untuk umum.
“Saya kira sudah selesai ternyata masih ditutup. Jadi, mau tidak mau saya harus lewat Jembatan Mahakam. Padahal, saya dari Samarinda ingin pulang ke Palaran. Ini cukup menyulitkan,” ujar Ahmad, salah satu pengendara yang terkena dampak penutupan akses.
Baca Juga: Selain Jembatan Achmad Amins, Ini Jembatan-Jembatan di Atas Sungai Mahakam di Kota Samarinda
Pengemudi lain juga mengeluhkan kurangnya informasi terkait status jembatan. “Seharusnya ada informasi lebih jelas di titik masuk, jadi kami tidak perlu buang waktu untuk memutar balik,” keluhnya.
Meski menimbulkan gangguan sementara, penyelidikan ini menjadi langkah penting untuk memastikan keamanan dan kelayakan Jembatan Mahkota II.
Sebagai jalur vital yang menopang aktivitas masyarakat Samarinda, evaluasi menyeluruh ini bertujuan untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna jembatan. (kis/nha)