“Sajak-sajak yang merupakan dialog dengan pemikiran lain itu justru terlahirkan sebagai sebuah sajak, bukan sebuah esai atau makalah jurnal,” katanya.
Kata dia, pada empat rangkaian sajak yang ditulis oleh Unis Sagena terkait refleksi empat negara, Vietnam hingga Burma, di situ dirinya merasakan ada nuansa sewarna ketika menyimak puisi-puisi M Iqbal dalam karyanya Pesan dari Timur.
M Iqbal atau yang dikenal Allama Iqbal adalah salah satu ilmuan muslim di bidang filsafat, politik, hingga sastra pada abad 20.
“Ini tentu bukan mengglorifikasi Bu Unis tapi sebagai seorang penulis ini adalah pengalaman yang dialami secara utuh,” katanya.
Rangkaian bedah buku dengan MC Rachmawati, seorang pustakawan, itu juga diisi dengan pembacaan puisi.
Baca Juga: Balikpapan Tak Mau Reklamasi, Coastal Road Jadi Pilihan Infrastruktur Berkelanjutan
Yakni, dari Nur Aliyah Aini (Berau), Arniyati Amin (Makassar), Sri Musdikawati (Polman), Rini Intama (Tangerang), Nur Hira Abdul Kadir (Makassar), Ulfah Diana Sagena (Majene), dan Fitriani Um Salva (Samarinda).
Hamdani, seniman kesohor lainnya juga tampil membacakan puisi secara spontan. (far)