PROKAL.CO, SAMARINDA- Di tengah transformasi pesat yang melanda dunia pendidikan, SLBN Pembina Kalimantan Timur (Kaltim), Samarinda, menjadi contoh nyata tenaga pendidik dapat menghadirkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam kegiatan belajar.
Tujuannya bukan sekadar meringankan beban administratif, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, responsif, dan bermakna untuk setiap siswa berkebutuhan khusus.
Pada 30 Juni hingga 1 Juli 2025, suasana di sekolah berkebutuhan khsusu ini tidak seperti biasanya.
Baca Juga: BRI Raih 15 Penghargaan Internasional, Perkuat Reputasi Sebagai Bank Terkemuka Asia
Selama dua hari, sekolah yang sudah libur semester ini dipenuhi tim dari Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, dan sejumlah peserta workshop.
Kegiatan bertajuk Generative Artificial Intelligence sebagai Media Adaptif untuk Optimalisasi Interaktif Learning itu dibuka oleh Kepala SLBN Pembina Kaltim Lilik Farida, dan langsung disambut antusiasme para guru.
Dalam sambutannya, Lilik menekankan betapa teknologi seharusnya menjadi mitra, bukan pengganti, dalam mendampingi siswa.
"Kita harus bergerak seiring perkembangan zaman. Generative AI memberi kita alat untuk merancang media pembelajaran yang lebih personal dan adaptif,” katanya.
Baca Juga: Wakil Rakyat dari Berau Tegaskan Pengambilalihan Pulau Kakaban Harus Berbasis Konservasi
“Ini peluang bagi guru untuk belajar sehingga menjadikan penyampaian materi lebih menyenangkan dan efektif,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama Kheyene M Boer, ketua panitia workshop ini menjelaskan tujuan acara ini untuk memberi pengalaman kepada guru dalam mengoptimalkan tools di AI untuk dapat menghasilkan bahan ajar yang interaktif.
Nantinya, kata dia, bahan ajar tersebut akan digunakan untuk mendukung proses belajar-mengajar kepada siswa-siswi berkebutuhan khusus mulai dari tuna rungu dan lainnya.
Workshop itu diikuti 43 guru dari SD, SMP, dan SMA di SLBN Pembina Kaltim. Teliti mereka mengikuti setiap materi dan diskusi.