“Kami ingin mengembalikan sastra ke masyarakat, bukan hanya sebagai karya tulis, tetapi sebagai cara kita memahami kehidupan, menata bahasa, dan merawat ingatan,” ujarnya.
Dengan semangat tersebut, SastraLoka 2025 diharapkan menjadi ruang yang menumbuhkan generasi baru penulis Kaltim.
Mereka yang menulis bukan sekadar untuk didengar, melainkan untuk menyuarakan tanah tempat mereka berpijak. (*)