• Senin, 22 Desember 2025

Ari Sanda Minta PTMB Segera Atasi Masalah Air di Balikpapan Barat

Photo Author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 21:05 WIB

PROKAL.co, Balikpapan — Persoalan distribusi air bersih di wilayah Balikpapan Barat kembali menjadi sorotan. Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Ari Sanda, mendesak Perumda Tirta Manunggal Balikpapan (PTMB) agar segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi krisis air yang telah lama dikeluhkan warga.

Dalam keterangannya kepada awak media usai menghadiri rapat paripurna di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Senin (27/10), Ari menyebut bahwa masalah air bersih sudah menjadi keluhan rutin masyarakat, terutama di kawasan padat penduduk seperti Kelurahan Baru Ilir, Baru Tengah, dan Margo Mulyo.

“Krisis air di Balikpapan Barat ini sudah berlangsung lama. Sambungan air dari PTMB belum terpasang merata, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat setiap tahun,” ujarnya.

Menurut Ari, banyak warga yang mengeluhkan air sering tidak mengalir selama berhari-hari. Kondisi ini memaksa mereka harus membeli air galon atau air tandon dengan harga yang cukup tinggi. Ia menilai, ketimpangan distribusi air antara wilayah barat dan pusat kota mencerminkan masih adanya ketidakseimbangan dalam pelayanan publik.

“Masyarakat di wilayah barat merasa dianaktirikan. Mereka membayar tagihan air, tapi suplai sering macet. Ini harus segera diperbaiki oleh PTMB,” tegasnya.

Ari menjelaskan, salah satu faktor utama penyebab kelangkaan air di Balikpapan Barat adalah terbatasnya kuota pasokan air dari PDAM. Kapasitas instalasi pengolahan air belum mampu memenuhi seluruh permintaan warga. Oleh karena itu, ia mendesak agar perusahaan daerah segera melakukan penambahan sumber air baku.

“Solusinya, PDAM harus menambah sumur air baru atau memperluas kapasitas produksi. Ini penting agar kuota air di wilayah barat bisa mencukupi kebutuhan warga,” ungkapnya.

Politikus muda itu juga menyoroti pentingnya modernisasi sistem distribusi air agar aliran ke pelanggan lebih stabil. Menurutnya, peremajaan pipa dan peningkatan tekanan air harus menjadi prioritas dalam rencana kerja PTMB ke depan. Ia menilai, tanpa perbaikan infrastruktur, permasalahan air tidak akan pernah selesai.

“Selama jaringan pipa masih menggunakan sistem lama dan tekanan air rendah, daerah-daerah tinggi seperti Kilo dan Gunung Empat akan tetap kesulitan air,” jelasnya.

Selain krisis air bersih, Ari juga menyoroti buruknya sistem drainase di sejumlah titik di Balikpapan Barat. Banyak saluran air yang tersumbat oleh sampah dan sedimen tanah, menyebabkan genangan setiap kali hujan deras.

“Drainase air di sana tidak berfungsi baik karena banyak sumbatan. Setiap hujan, air meluap ke jalan dan masuk ke rumah warga. Dinas Pekerjaan Umum harus segera melakukan pembenahan,” katanya.

Ia menegaskan bahwa dua persoalan tersebut — air bersih dan drainase — saling berkaitan. Ketika saluran air tidak tertata baik, kualitas lingkungan menurun, dan risiko penyakit meningkat. Karena itu, Ari mendorong kolaborasi lintas dinas antara PTMB dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) agar penanganan dapat dilakukan secara terpadu.

“Warga butuh solusi cepat, bukan janji. Air bersih dan saluran drainase yang baik itu kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ari mengingatkan bahwa penanganan infrastruktur dasar seperti air bersih harus menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan. Ia menilai, pembangunan kota yang maju harus dimulai dari pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X