kalimantan-timur

Dikeluhkan Pakai E-Book Ilegal Tere Liye, Ini Komentar Perpustakaan Garlip Berau  

Faroq Zamzami
Rabu, 25 September 2024 | 09:24 WIB
KLARIFIKASI: Perpustakaan Garlip SMAN 4 Berau saat meraih prestasi nasional. (DISPUSIP BERAU UNTUK BERAU POST)

PROKAL.CO, TANJUNG REDEB - Penulis buku terkenal, Tere Liye, mengeluhkan banyaknya sekolah yang mencantumkan elektronik book (e-book) ilegal Tere Liye di website perpustakaan sekolah mereka.

Salah satunya di Perpustakaan Garden Library Puri (Garlip) milik SMAN 4 Berau. 

Disebutkan, banyak sekolah di Indonesia yang mengoleksi buku-buku ilegal, baik fisik maupun e-book. Bahkan dia sudah dua tahun mengumumkan sekolah mana saja yang terdeteksi. Namun tetap tidak ada perubahan. 

 Baca Juga: Marah, Ratusan Warga Serbu PLN, Ini Kata Bupati Berau

"Adalah fakta, ribuan sekolah mengoleksi buku-buku fisik bajakan Tere Liye di perpustakaan sekolah. Kerugian penulis bisa ratusan miliar jika kita mau hitung-hitungan detail," tulis Tere Liye dalam postingannya di Instagram miliknya, Senin (23/9). 

Berawal dari berita yang muncul di salah satu media nasional terkait kemenangan Perpustakaan Garlip dalam lomba perpustakaan SMA/SMK/MA terbaik klaster III, Tere Liye kemudian menelusuri website Perpustakaan Garlip. Akhirnya ditemukan e-book ilegal dari karya buku yang pernah dibuatnya.

 Baca Juga: Belasan Rumah Rusak Diterjang Ombak di Pesisir Kabupaten Berau

"Sekolah ini, perpustakaan sekolahnya juara satu lomba perpustakaan sekolah yang diadakan Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Bukan main, website perpustakaan sekolah ini mencantumkan e-book Tere Liye tanpa izin," lanjutnya

Kepala Perpustakaan Garlip, Evi Sulistya Ningsih, mengklarifikasi, atas nama Perpustakaan SMAN 4 Berau bahwa tidak pernah membeli buku fisik maupun e-book bajakan.

Apalagi menggunakan dana BOS. Pihaknya melakukan pembelian buku fisik melalui aplikasi resmi pemerintah, yakni Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah).

"Sedangkan untuk pembelian e-book, kami membeli melalui pihak ketiga dan penerbit," katanya.

 Baca Juga: Mampu Mengakses Ribuan E-Book

Mengenai temuan Tere Liye tentang koleksi e-book illegal, dijelaskan Evi, bahwa awalnya mendapatkan e-book atas proposal pembuatan Anjungan Tempat Membaca (ATM) Digital.

Yang disebarkan ke beberapa pihak yang tidak mengikat, dengan tujuan membangun kepedulian kepada perpustakaan. Atas dasar itulah pihaknya mendapatkan hibah e-book. 

Halaman:

Tags

Terkini