Catatan: Faroq Zamzami
(Senior Editor Kaltim Post)
PROKAL.CO-Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kalimantan Timur (Kaltim) sekarang kurang begitu asyik.
Saat ini musda sedang dipersiapkan. Ajang memilih ketua tingkat provinsi. Tapi jalan ke sana sepi. Tenang. Tak tercium aroma suksesi. Tak ada sengitnya kompetisi. Tak ada drama. Ah, terlalu diam.
Seakan tak tergambar sebuah dinamika di partai besar, berpengalaman, dan dinamis.
Baca Juga: Masih Ada Duit di Pusat, Dana Kurang Salur untuk Pemkab Berau Capai Rp 941 Miliar
Tak terasa rivalitas seperti dulu. Tiap akan musda. Tiap jelang suksesi. Yang ramai. Yang riuh. Yang sengit. Bahkan adu urat leher jadi hal biasa. Dulu. Biasa begitu.
Bukan mau romantisme, tetapi dulu, jelang musda, minimal muncul kubu. Ada blok yang akan beradu. Adu ide. Adu program.
Menarik dinikmati publik. Jadi pembahasan politik warga lokal. Jadi nutrisi otak bapak-bapak saat bincang-bincang di warung kopi dekat terminal bus. Dulu.
Tahukah Anda, pengambilan formulir persyaratan untuk musda sudah dibuka sejak 19 Juni - 6 Juli 2025.
Dan dalam kurun waktu yang cukup panjang itu, sekira tiga minggu itu, suasana untuk suksesi periode 2025-2030 itu begitu tenang.
Dan sampai batas waktu, hanya satu kandidat yang mengambil formulir. Rudy Mas’ud.
Musda Golkar Kaltim 2016 salah satu yang ramai. Saat itu, walau Rita Widyasari, calon kuat memimpin Golkar Kaltim, tetap ada rival.
Jelang musda tahun 2016 itu, dari buka-buka data, setidaknya sejumlah nama kader muncul untuk bersaing.