• Senin, 22 Desember 2025

Rumah DP Nol Sudah Oke

Photo Author
- Jumat, 15 Februari 2019 | 15:32 WIB

TARAKAN – Wali Kota Tarakan terpilih dr. Khairul tampaknya tak sabar ingin menunaikan janji kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tarakan 2018 lalu. Kemarin (14/2) pria yang tak lama lagi dilantik sebagai wali kota Tarakan itu meresmikan pengerjaan rumah tanpa down payment (DP) atau uang muka.

Meski belum menjabat secara resmi, rancangan program itu telah dilakukan jauh hari atas kerja sama dengan sejumlah pengembang atau developer.  "Jadi memang beberapa teman developer ini kan berkonsultasi mengenai program yang kami sampaikan dalam kampanye kemarin. Nah hari ini kami meletakkan batu pertama sebagai simbol pengerjaan program ini sudah mulai berjalan," ungkapnya kepada Radar Tarakan.

Menurutnya, masih banyak janji yang harus dituntaskan. Belum lagi tantangan ke depannya. Sehingga tak perlu ditunda demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Karena kami ingin betul-betul apa yang kami sampaikan sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. Jadi sebelum pelantikan tentu sudah berdampak kepada semua, tindakan di lapangan supaya nanti semua program bisa direalisasikan," tuturnya.

Khairul mengaku jika banyak investor yang menawarkan kerja sama dengan pemerintahan yang akan dipimpinnya. Namun, tawaran-tawaran itu masih dipertimbangkan. Salah satunya, apakah pembangunan rumah DP 0 diikuti dengan meningkatkan jumlah permintaan. "Jadi nanti terus akan berlanjut, saya kira dari teman-teman investor juga sebenarnya banyak yang mau melaksanakannya. Cuma konsumennya mana. Itu yang selalu dipermasalahkan. Oleh karena itu kami ajak masyarakat untuk mendaftar di program ini," bebernya.

Selanjutnya, Khairul akan membuka layanan pembelian unit rumah yang lokasinya berbeda. Dengan begitu, masyarakat tidak mengalami kesulitan saat berencana melakukan pembelian. "Sebenarnya kami berencana membuka satu tempat pendaftaran bersama. Tinggal nanti masing-masing developer yang ikut program ini, taruh semua marketnya di situ. Sesuai visi misi kemarin program kami 10 ribu rumah,” sebutnya.
Dari 10 ribu unit pembangunan rumah yang direncanakan pemerintahan selanjutnya, sebagian besar dibangun di Tarakan Timur dan Utara. Hal tersebut dilakukan guna pemerataan penyebaran penduduk di Kota Tarakan.
"Pembangunannya nanti sebagian besar terletak di Tarakan Utara dan Tarakan Timur. Dalam 1 tahun idealnya 2 ribu rumah," tukasnya.

Sementara itu, Direktur PT Berkah Adam Jasa Abadi, salah satu perusahaan pengembang program tersebut menerangkan jika pembangunan yang baru diresmikan di wilayah Kelurahan Juata Permai berjumlah 300 unit rumah. Pembangunan tersebut dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap 1 sebanyak 200 unit dan pada tahap 2 akan dibangun 100 unit.

"Totalnya 300 unit yaang dilakukan bertahap. Tahap pertama ini 200 unit dan selanjutnya 100. Kalau calon penghuni 200 unit ini sudah ada semua. Artinya memang tempat tinggal merupakan kebutuhan utama masyarakat Tarakan," tuturnya.

Calon penghuni rumah berasal dari semua golongan. Meski begitu, dikatakannya sebagian besar calon penghuni merupakan masyarakat dari kalangan wiraswasta.
"Berbagai macam kalangan. Guru, nelayan, kebanyakan wiraswasta. Kalau masalah cicilan itu variatif Rp 900 ribu sampai Rp 1,5 juta. Dengan tenggang cicilan 15 sampai 20 tahun," ujarnya.

 

TRIK PENGEMBANG

Rumah DP 0 bukanlah hal baru. Lantas apa yang dilakukan pengembang sehingga bisa DP 0?

Disarikan dari sumber lain, promo atau penawaran rumah tanpa uang muka merupakan strategi menarik calon pembeli. Promo itu karena pengembang menyubsidi uang muka pembeli supaya bisa memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Kini perbankan harus ‎menerapkan aturan Bank Indonesia (BI) tentang loan to value (LTV), di mana uang muka kredit kepemilikan rumah pertama ditetapkan sebesar 15 persen.    Saat ini penjualan rumah mewah memang dinilai masih sangat sulit, harapan justru datang dari rumah bersubsidi. Namun, kepercayaan dunia properti harus didukung regulasi pemerintah. Agar sektor properti bisa meningkat. 

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Real Estate Indonesia (DPD-REI) Kaltim Bagus Susetyo yang diwawancara Kaltim Post (Kaltim Post Group) mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia masih memerlukan sekitar 11 juta rumah. Sedangkan pengembang hanya bisa memenuhi tak lebih dari setengah kebutuhan tersebut. “Untuk saat ini yang masih bisa dijual adalah rumah subsidi,” ungkap Bagus, Rabu (13/2).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X