Saat ini, memang sedang terjadi pergeseran. Walaupun rumah merupakan kebutuhan primer masyarakat, tapi sulit menjual rumah mewah. Masyarakat cenderung membeli rumah murah atau rumah subsidi.
Tahun ini, REI berencana membangun sekitar 11.808 rumah subsidi dan 2.103 rumah nonsubsidi. Optimisme tetap harus terjaga. Pemerintah tidak boleh diam saja melihat keadaan seperti ini. Para pengusaha butuh regulasi yang bisa mengembangkan sektor ini.
“Properti memiliki 174 bisnis turunan, seperti rental alat, penjualan bahan bangunan, dan lainnya. Jika bisnis properti meningkat, dampaknya akan sangat banyak di masyarakat,” tegasnya.
Saat ini, developer harus mengikuti kemauan dan kebutuhan konsumen, kata dia. (*/zac)