"Seperti kita ketahui, ada beberapa fasum dan beberapa penyaluran pelayanan yang terputus seperti pelayanan jargas (jaringan gas) dan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)," tuturnya.
Meski demikian, ia mengaku tidak ada korban jiwa yang meninggal dalam musibah bencana tanah longsor tahun ini. "Namun ada korban luka ada satu di Jalan Teratai Kelurahan Karang Anyar. Kabarnya lukanya pada area kaki karena tertimpa tanah," tukasnya.
Mengenai titik paling diwaspadai saat ini, ia menerangkan jika Kelurahan Karang Anyar masih memiliki potensi terjadinya longsor saat terjadi hujan dalam intensitas besar. Selain itu, Kelurahan Pamusian dan Sebengkok juga dinilai tidak cukup aman jika terjadi hujan.
"Paling rawan Karang Anyar yah, karena paling banyak rumah yang terletak di area perbukitan, kedua Pamusian dan ketiga Sebengkok. Namun karena sebagian wilayah Pamusian dan Sebengkok sudah dilalukan penyiringan, jadi potensi itu agak kurang," ucapnya.
Mengenai upaya pencegahan yang dilakukan BPBD, saat ini pihaknya hanya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan agar tetap berhati-hati saat terjadi hujan. "Kalau melakukan upaya lewat kegiatan langsung, itu sudah di luar tupoksi kami. Karena BPBD hanya melakukan penanganan pasca kejadian," jelasnya.
Mengenai penanganan pasca kejadian, dikatakan BPBD menangani dari sisi kebersihan saja. Namun untuk bantuan logistik, pihaknya belum dapat memberikan. "Kalau dulu, kami ada anggaran bantuan dari BNPB pusat yaitu paket logistik. Bahkan untuk anak sekolah itu ada. Tapi kan sekarang bantuan itu sudah tidak ada lagi. Yang dulunya setiap tahun ada, semakin tahun berkurang dan akhirnya sudah tidak ada sama sekali," bebernya. (*/one/*/zac/lim)