Mengenai program yang telah dijalankan, ia menerangkan jika pihaknya selama ini telah berhasil menyampaikan aspirasi masyarakat di berbagai daerah di Kalimantan Utara (Kaltara) hingga pada proses paripurna. Selain itu, perwakilan rakyat daerah juga selama ini berperan aktif dalam terbentuknya berbagai badan dan lembaga di Kaltara sebagai upaya menjadikan Kaltara tidak bergantung pada provinsi lain.
“Kalau yang sudah diperjuangkan, kebetulan pada periode lalu, saya kan sebagai ketua komisi satu. Di dalam komisi satu itu memperjuangkan daerah-daerah perbatasan untuk memperjuangkan daerah otonomi baru. Yang pertama, membawa aspirasi masyarakat apou kayan dan beberapa daerah lain untuk mendapatkan status daerah otonom. Selain itu kami juga telah memperjuangkan pembentukan Polda Kaltara dengan melakukan pertemuan kepada petinggi Polri,” ucapnya.
Mengenai biaya yang dikeluarkan dalam kampanye, ia menerangkan jika dirinya tidak mengetahui secara pasti. Hanya ia mengakui dalam proses persaingan pesta demokrasi, pasti membutuhkan biaya yang tidak kecil. Walau begitu, ia mengaku hal tersebut merupakan wewenang partai. Meski demikian, menurutnya kemenangan yang diraih adalah hasil dari kinerja yang dilakukan selama 5 tahun sebelumnya. “Untuk modal, sepertinya tidak ada modal khusus yah. Mungkin biaya kampanye lebih ke partai yah, karena kami ini kan tim, bukan individu. Yang jelas kami lebih ke strategi. Strategi kami memaparkan hasil kerja kami pada masa periode sebelumnya, kemudian menjelaskan program lanjutan yang belum terselesaikan pada periode sebelumnya menjelaskan potensi apa saja yang bisa kami kembangkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
4 CALEG PKB DISODORKAN
Di Tarakan, setelah memastikan meraih suara terbanyak di Kota Tarakan melalui rapat pleno KPU yang berakhir pada Minggu (5/5) kemarin, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga berkeyakinan mendapat kursi ketua pimpinan di DPRD Tarakan.
Hal itu disampaikan Plt Ketua DPC PKB Tarakan, Ahmad Usman saat menggelar jumpa pers di salah satu rumah makan di Jalan Kusuma Bangsa, kemarin.
Menurutnya, dari keempat calon legislatif (caleg) PKB terpilih melalui Pemilu serentak 2019, memiliki kapabilitas dan integritas untuk menjabat ketua DPRD Tarakan periode 2019-2024. “Jujur saja saya bingung siapa di antara mereka yang akan menjadi ketua dewan di Tarakan nanti, tapi semuanya layak dan tentu ada proses untuk itu, sehingga dari DPC hanya merekomendasikan ke tingkat DPW lalu diteruskan ke DPP,” jelasnya.
Siapa saja yang direkomendasikan? “Semuanya dari keempat orang ini akan kami rekomendasikan. Insyaallah siapa pun yang diberikan amanah itu dia adalah kader kami,” jawabnya kepada wartawan. Dikatakannya, ada banyak faktor untuk menentukan ketua di lembaga legislatif. Salah satunya berdasarkan suara terbanyak. Jika mengacu demikian, maka ketua DPRD Tarakan dari PKB akan diemban oleh Al Rhazali, caleg Dapil Tarakan Barat dengan suara terbanyak yakni 1.905. “Tapi di PKB ada musyawarah kesepakatan yang harus kami ikuti untuk itu, yang jelas dari DPC akan merekomendasikan semuanya ke DPW lalu ke DPP, nah biarlah di sana yang tentukan,” tutur Ahmad Usman.
Adapun keempat caleg PKB terpilih dari empat dapil di Tarakan adalah Maslan Abdul Latief dari dapil Tarakan Timur, Zoelham Dapil Tarakan Utara, Saipullah Dapil Tarakan Tengah dan Al Rhazali Dapil Tarakan Barat.
Torehan prestasi PKB melalui pemilu tahun hingga mendapat jatah kursi pimpinan di Bumi Paguntaka. Menurut Ahmad Usman, bertolak belakang dari yang diharapkan dan ditargetkan. Bagaimana tidak, sejak menahkodai PKB Tarakan yang dimulai 20 hari sebelum memasuki tahapan pemilu kala itu, PKB hanya menargetkan dua kursi di legislatif Tarakan.
“Berdasarkan hasil pleno KPU kami yang terbanyak, yaitu 13 ribu lebih. Tentu hal ini menjadi prestasi yang sangat luar biasa namun juga bagian dari evaluasi kami dari pemilu sebelumnya dan komposisi caleg di setiap dapil yang ternyata punya potensi,” katanya.
“Sebenarnya target kami hanya dua kursi. Kenapa? Ya realistis saja karena di Dapil Tarakan Tengah ada petahana dan ibu Umi Suhartini, tapi ternyata kami bisa dapat semuanya dari caleg milenial dengan rata-rata umur di bawah 35 tahun,” tambahnya.
Prestasi itu juga dikatakannya berkat kolaborasi kerja sama dengan para senior di kepengurusan PKB. Semntara perolehan kursi di DPRD Kaltara, masih dikatakan Ahmad Usman, PKB meraih dua kursi. “Di provinsi kami hanya dapat dua kursi, yaitu dari Tarakan satu atas nama saya sendiri dengan perolehan yang signifikan, dan satunya lagi dari dapil Bulungan-Tana Tidung,” pungkasnya.(*/one/*/zac/sur/lim)