Kepada Radar Tarakan, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Tarakan, Ahmad Usman mengatakan saat menyusun komposisi caleg, pihaknya melihat segmen dan pola pemetaan domisili caleg dengan kolaborasi usia yakni usia tua hingga muda.
"Semangatnya caleg yang muda ini yang baru bergabung di dunia politik alhamdulillah cukup baik, dan senior PKB sudah menjadi mentor yang baik untuk membimbing caleg baru," bebernya.
Kemenangan PKB ini ternyata telah diprediksi pihaknya sejak awal. Meski target awalnya PKB menginginkan 5 kursi di legislatif Tarakan, namun ternyata hasil tidak sesuai harapan sehingga PKB hanya mendapatkan 4 kursi dengan total perolehan suara terbanyak.
"Kami targetkan setiap dapil ada perwakilan PKB, dan dua kursi di dapil 1, tapi hanya 4 kursi yang dapat. Ini menjadi catatan khusus kami," tuturnya.
Meski begitu, Ahmad meyakini bahwa PKB akan menang jika tidak terpaut dengan suara Partai Gerindra, karena pada dasarnya Gerindra dan PKB hanya berbeda beberapa suara saja.
"Ini bukan tiba-tiba, tapi sudah direncanakan dengan baik. Ini kami syukuri, tapi kesempurnaan kemenangan PKB tidak tercapai karena kami tidak berhasil mendudukkan satu kursi di DPR RI. Padahal kemarin kami berharap perolehan kursi PKB linear," tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tarakan, Herman Hamid mengatakan bahwa sebelumnya Partai Demokrat mendapatkan 3 kursi di legislatif, namun tahun ini hanya mendapat 1 kursi. Hal ini sangat disayangkan Herman, lantaran dia mengaku gagal menjadi ketua Partai Demokrat.
"Saya menganggap ini kesalahan saya sebagai ketua, apakah saya lanjut nanti atau istirahat, saya tidak tahu," bebernya.
Meski begitu, Herman mengaku telah bekerja maksimal dengan target mendapatkan 4 kursi legislatif. Namun takdir berkata lain, meski bersusah payah, Partai Demokrat belum berhasil meraih perhatian masyarakat.
"Kalau saya lihat di 2019 ini persaingannya sangat luar biasa, pragmatis yang sangat tinggi sehingga hasilnya seperti itu," ujarnya.
Usai pelaksanaan pemilu ini, Herman ingin beristirahat lebih dulu dari dunia perpolitikan, sebab masa jabatan dirinya berakhir pada 2021. Namun kelanjutan karir politiknya rencananya akan berhenti sebab dirinya akan melanjutkan usaha. "Itu baru rencana, lihat nanti," pungkasnya. (*/rko/shy/nri)
