• Senin, 22 Desember 2025

5 Tahun Gagal Persembahkan Adipura, Sofian Tak Merasa Kecewa

Photo Author
- Rabu, 16 Januari 2019 | 10:24 WIB

TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan di bawah kepempimpinan Sofian Raga tidak mampu mengikuti jejak pemerintahan sebelumnya, yang berhasil mempersembahkan Piala Adipura.

Bahkan, tahun ini, nama Tarakan tidak masuk kota penerima Piala Adipura 2018 yang diumumkan pada Senin (14/1), oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Di Kalimantan Utara, hanya Kabupaten Nunukan saja yang mendapatkannya, meski masih berupa sertifikat Adipura untuk kategori kota kecil.

“Kita kayaknya enggak dapat,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan Supriyono, Selasa (15/1). 

Namun, Supriyono mengaku bahwa Pemkot Tarakan sudah berupaya mengatasi persoalan lingkungan dengan menjaga kebersihan agar tetap baik secara terus-menerus. Yang membuat Tarakan tidak mendapatkan Adipura, kata dia, adalah pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Jalan Aki Babu.

Seperti diketahui, kondisi TPA Aki Babu saat ini overload. Padahal, bobot penilaian TPA cukup tinggi. Di sisi lain, harapan agar TPA yang baru di Kelurahan Juata Laut segera difungsikan untuk mengatasi persoalan overload TPA Aki Babu, sampai saat ini juga belum terealisasi.

“Memangkan program pemerintah sekarang ini sedang mempersiapkan pembangunan TPA yang baru. Cuma progresnya sejauh mana, coba tanya di PU,” sarannya. 

Pemerintah Kota Tarakan sebenarnya sudah membuat rancangan untuk pengelolaan lingkungan. Dimana lingkungan masuk visi Wali Kota Tarakan, yakni menjadikan Tarakan sebagai kota perdagangan, jasa, industri, perikanan dan pariwisata, didukung oleh sumber daya manusia, serta infrastruktur yang andal dan berwawasan lingkungan.

Dalam implementasinya, Pemerintah Kota Tarakan juga telah meluncurkan berbagai program. Di antaranya yang sangat dikenal adalah program Sampah Semesta dengan membangun transfer depo di setiap kelurahan sebagai tempat penampungan sementara sampah rumah tangga sebelum dibawa ke TPA. Tidak hanya itu, melengkapi sarana pendukung juga terus dilakukan Pemkot Tarakan.

“Maksimal. Sarana dan prasarana semakin hari semakin kami lengkapi. Gerobak, motor. Walaupun kurang, tetapi secara bertahap pemerintah kota terus memenuhi itu. Sehingga memang harapan kita sih kota ini tetap bersih,” tuturnya.

Tahun ke lima dari penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Tarakan 2014-2019, lingkungan juga menjadi perhatian serius Pemkot Tarakan. Salah satu program yang saat ini sedang diupayakan adalah pengurangan penggunaan sampah plastik dengan memberlakukan kebijakan penggunaan kantong ramah lingkungan.

Namun, upaya itu saja tidak cukup untuk memberikan kado manis bagi Sofian Raga yang akan meletakkan jabatannya pada akhir Feburari nanti. Penghargaan paling tinggi di bidang lingkungan hidup yang diraih selama era Sofian Raga hanya sertifikat Adipura. Namun, Supriyono tidak mau larut dalam kekecewaan.

“Insya Allah tidak mengurangi semangat. Terus kita bekerja untuk menjaga dan melestarikan. Kebersihan sebagian iman,” ujarnya.

Wali Kota Tarakan Sofian Raga yang ditemui awak media, tidak merasa kecewa. Menurutnya, belum tercapainya Tarakan meraih Piala Adipura karena memang belum waktunya.

“Alhamdulillah. Disyukurilah. Karena itu sebuah motivasi, sebuah dorongan supaya bisa terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Karena sebenarnya kebersihan itu adalah kewajiban kita semuanya,” ujarnya.

Bagi Sofian, yang terpenting saat ini adalah upaya nyata dalam mengatasi persoalan lingkungan. Sedangkan penghargaan hanyalah pengakuan dari kerja yang sudah dilakukan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X