• Senin, 22 Desember 2025

APMS Betayau Terancam Sanksi , Pertamina Tak Akui Keberadaan Pom Mini

Photo Author
- Sabtu, 20 April 2024 | 13:30 WIB
TERA ULANG:Tim Metrologi Legal laķukan pènĝecekan takaran di SPBU Jl Trans Kaltara Tideng Pale.
TERA ULANG:Tim Metrologi Legal laķukan pènĝecekan takaran di SPBU Jl Trans Kaltara Tideng Pale.

 

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) mendapat perhatian khusus PT Pertamina, tak terkecuali yang ada di Kabupaten Tana Tidung.

Diketahui, hingga saat ini di Bumi Upun Taka ada dua APMS dan satu SPBU. Dua APMS masing- masing berada di Desa Kujau, Kecamatan Betayau, dan Desa Sebidai Kecamatan Sesayap, serta satu SPBU di Jalan Trans Kaltara Tideng Pale Kecamatan Sesayap.

Sales Branch Manager (SBM) Rayon VI Pertamina Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimut), Gatot Subroto  menegaskan, pihaknya memberi perhatian khusus terhadap SPBU dan APMS. Beberapa diantaranya telah mendapatkan sanksi karena tidak mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT Pertamina.

“Kalau di Tana Tidung ada APMS Betayau yang menjadi perhatian serius kami. Saya sudah inspeksi ke sana, SPBU nya jelek dan hasil inspeksi tertulis sudah ada, tinggal ditindak lanjuti,” kata Gatot kepada media, usai menggelar silaturahmi bersama media di Tanjung Selor, Jumat (19/4).

Jika tidak ditindaklanjuti, tegas dia, akan diberikan peringatan. Jika masih abai juga maka sanksi tegas hingga penutupan bisa diberikan. “Kemarin sudah saya confirm, katanya sudah beli peralatan dari Surabaya tinggal datangnya saja.Ok. saya cuma kasi batas waktu untuk ditindaklanjuti hingga bulan depan, kalau tidak ditindaklanjuti saya tidak kasi subsidi. Sanksi, juga bisa cut langsung satu bulan,” tegas Gatot.

Karena itu, dia berharap pihak APMS menindakjajuti temuan di lapangan. Gatot menjelaskan, salah satu item yang harus dipenuhi APMS atau SPBU  dan dijumpai di APMS Betayau tidak ada papan nama.

“Yang kedua, SPBU  ngak ke uruslah, makanya saya bilang kalau tidak ada perbaikan akan diselesaikan (ditutup),” beber Gatot. Karena itu, sambung Gatot, pernah disampaikan ke Bupati Tana Tidung Ibrahim jika ada investor yang tertarik membuka SPBU dipersilakan saja.“Mau depan situ, mau dekat situ (APMS Betayau) tidak ada masalah. Kita buka aja, karena jalan satu satunya orang itu bergerak perbaikan itu dihadirikan SPBU didekat situ,” kata Gatot.

Baca Juga: KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Terkait dengan SPBU di Tideng Pale, saat ini kata Gatot masih dilakukan tera ulang oleh tim Metrologi Disperindagkop Tana Tidung  yang dimulai sejak 17 April. 

“Kemarin kan sebelum lebaran kita cek  semua SPBU di Kaltara, saat dicek itu (KTT) takarannya tidak sesuai ada yang lebih dan ada yang kekurangan. Makanya kita minta pemda buktikan, suruh tera ulang, kalau sudah benar baru buka,” jelas Gatot. Selain itu, Pertamina juga meminta SPBU tersebut menyediakan pertamax dan dexlite. Sebab hingga saat ini hanya KTT yang tidak menjual pertamax dan dexlite.

“Makanya saya suruh jual, sudah ditebus mudah mudah dalam waktu dekat sudah bisa diambil. Karena tidak semua orang itu pakai pertalite dan bio solar, ada juga mobil bagus butuh pertamax  dan dexlite seperti mobil pemda harus pertamax dexlite,” sebut Gatot.  

Sama halnya dengan APMS di Sebidai juga diharapkan bisa menjual pertamax.  Jika tersedia, ketika pertalite masih dalam proses pengiriman, masyarakat bisa mengunakan pertamax. Sehingga tidak terjadi kelangkaan BBM. “APMS yang sering buka tutup (Sebidai) ini juga kita perbaiki, saya minta rubah manajemennya supaya penyalurannya bisa setiap bulan.Kalau dulu kapal datang seminggu sudah habis. Tutup,” sebut Gatot.  Kelemahannya, sambung Gatot, BBM diangkut menggunakan kapal dan tangkinya kecil sehingga tidak seimbang antara kebutuhuan dan stok.

“Makanya diseimbangkan dengan menjaga stok, salah satunya jam buka dan tutup SPBU,” ujar Gatot. Gatot juga meminta untuk melihat trend. Bisa jadi manajemen yang lama hanya semangat berjualan. “Sebenarnya dia harus tahu berapa kebutuhan masyarakat dan harus tahu trendnya,” ungkap Gatot.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X