Curah hujan tinggi yang terjadi di Kecamatan Krayan Selatan membuat banjir kembali terjadi. Tak tanggung-tanggung, total ada delapan desa terdampak banjir yang terjadi sejak Rabu (9/4).
Camat Krayan Selatan Oktavianus Ramli menyampaikan sejak Rabu (9/4) hujan mengguyur wilayahnya. Karena itu, debit air sungai Budia, Krayan Selatan naik hingga merendam delapan desa.
"Memang kemarin itu seharian hujan lebat. Nah, jam 4 air sudah naik. Sampai jembatan darurat juga kena banjir beberapa meter lagi sudah terendam banjir," ucap Oktavianus Ramli kepada Radar Tarakan, Kamis (10/4).
Lanjutnya, langkah antisipasi dilakukan terkait kemungkinan terjadinya banjir susulan. Pertama, memperingati masyarakat agar tetap waspada kemungkinan besar banjir.
Baca Juga: Murid SD Krayan Timur Sampaikan Surat Terbuka untuk Presiden, Anggota DPRD Nunukan Sedih dan Miris
"Delapan desa terdampak ini tidak semua rumah terendam banjir. Karena, rumah warga umumnya rumah panggung sehingga, air belum sampai lantai rumah," jelasnya.
Kasubid Informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Basir menambahkan banjir yang terjadi di Krayan Selatan diakibatkan intensitas hujan tinggi. Alhasil, ada delapan desa terdampak banjir. "Diantaranya, Desa Long Budung, Long Pupung, Liang Lunuk, Pa Dalan, Pa Urang, Long Pasia, Pa Tera, Desa Pa Sing," sebutnya.
Penyebab banjir intensitas curah hujan yang tinggi sejak Selasa, 8 April 2025 sekira 16.30 WITA hingga Rabu, 9 April 2025 mengakibatkan meluapnya permukaan air Sungai Budai di Desa Long Budung,Krayan Selatan. (akz/ana)
