• Senin, 22 Desember 2025

Banjir di Krayan Selatan, Lahan Sawah dan Peternakan Turut Dihantam

Photo Author
Indra Zakaria
- Sabtu, 12 April 2025 | 13:30 WIB
DAMPAK BANJIR: Kondisi jembatan penghubung antar kecamatan di Kecamatan Krayan Selatan akibat terendam banjir.
DAMPAK BANJIR: Kondisi jembatan penghubung antar kecamatan di Kecamatan Krayan Selatan akibat terendam banjir.

 

Banjir yang terjadi di Kecamatan Krayan Selatan merendam delapan desa. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan lahan pertanian, peternakan hingga fasilitas kesehatan juga terdampak.

Kasubid Informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Basir menyampaikan berdasarkan laporan sementara personel BPBD Nunukan, banjir di wilayah Krayan Selatan yang terjadi sejak Rabu (9/4) disebabkan intensitas curah hujan yang tinggi sejak Selasa 8 April sekira 16.30 WITA hingga Rabu 9 April 2025 dinihari.

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Krayan Selatan Kembali Diterjang Banjir, Delapan Desa Terdampak

"Situasi ini, mengakibatkan meluapnya permukaan air Sungai Budai di Desa Long Budung," ucap Basir . Dijelaskan, total delapan desa terdampak wilayah Long Layu. Rinciannya, Long Budung, Long Pupung, Liang Lunuk, Pa Dalan, Pa urang, Long Pasia, Pa Tera dan Pa Sing.

Baca Juga: Ruang Belajar Seperti Poskamling, 79 Tahun Jalan Tak Pernah Bagus, Siswa SD Tulis Surat Terbuka untuk Presiden Prabowo

Adapun dampak banjir pertama, lahan sawah warga terendam luapan air dan beberapa pematang sawah hanyut.

"Kandang ternak warga (bebek, itik, babi) dan kolam ikan warga terendam air," jelasnya. Kemudian, akses jalan arah jembatan sungai Budai pada sisi SMA Krayan Selatan dan jalan penghubung Krayan Selatan menuju Krayan Tengah terendam luapan air. Selain itu, kolong bangunan Puskesmas Long Layu dan beberapa rumah warga terendam setinggi lutut orang dewasa.

"Siswa SMAN 1 Krayan Selatan tidak dapat ke sekolah karena akses jalan tidak dapat dilalui. Akses jalan warga menuju lokasi persawahan tidak dapat dilalui. Bahan material kayu utk membangun atap jembatan sebagian hanyut terbawa arus sungai yang meluap. Tidak ada korban jiwa. Dan rincian data terdampak masih dalam pengumpulan data," bebernya.

Karena situasi ini, upaya yang dilakukan warga melakukan evakuasi secara mandiri terhadap hewan ternak dan barang yang terkena dampak banjir.
"Pihak kecamatan, polsek, desa bersama dengan warga melakukan upaya pembersihan material kotoran kayu yang tersangkut di badan jembatan dan mengevakuasi sisa bahan kayu yang tidak hanyut untuk pembangunan atap jembatan ke lokasi yg lebih aman," pungkasnya. (akz/ana)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

X