TENGGARONG – Pemerintah Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu, terus mendorong pengembangan Gua Binuang sebagai destinasi wisata unggulan berbasis alam dan budaya. Meski bukan aset milik desa, pengelolaan kawasan gua dilakukan melalui kerja sama dengan pemilik lahan dan dioperasikan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Sejak 2023 kami mulai mengeksplorasi potensi Gua Binuang. Sebenarnya sudah lama ada, tapi baru sekarang dikelola secara terstruktur melalui kerja sama,” ujar Kepala Desa Sanggulan, Fahruddin, Senin (14/7) kemarin.
Segala aktivitas pengelolaan kini diserahkan kepada Pokdarwis. Namun, pengembangan masih menemui kendala dari sisi anggaran. Pemerintah desa pun membuka ruang melalui Musrenbang agar Pokdarwis bisa mengajukan kebutuhan prioritas setiap tahunnya.
“Selama kebutuhannya jelas dan diajukan, kami siap mendukung penuh. Pokdarwis yang paling tahu kondisi lapangan,” tegas Fahruddin.
Sejumlah fasilitas dasar telah tersedia di kawasan Gua Binuang, mulai dari pelampung, sepatu khusus, senter, kamar mandi hingga helm yang akan direalisasikan tahun ini. Semua itu diakomodasi berdasarkan usulan Pokdarwis.
Lebih jauh, Gua Binuang memiliki potensi wisata minat khusus. Di lokasi ini terdapat dua gua yang saling terhubung—Gua Binuang dan Gua Labirin—melalui jalur sungai bawah tanah. Ekosistem gua ini juga menjadi habitat alami berbagai spesies seperti kelelawar, kaki seribu, laba-laba besar, dan fauna gua lainnya.
Tak hanya menyuguhkan keindahan geologi, Gua Labirin juga menyimpan nilai sejarah spiritual. Dulu, gua ini disebut sebagai tempat semedi para tokoh lokal.
Fahruddin juga memastikan pihaknya akan fokus memperkuat peran Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Pokdarwis. Mengingat tantangan-tantangan menuju gua ini, yang memerlukan pendamping wisata ahli dan paham akan kondisi di lapangan.
Fahruddin berharap, ke depan Gua Binuang bisa menjadi destinasi unggulan hingga berkompetisi di ajang desa wisata, minimal di tingkat kabupaten, bahkan nasional.
“Kalau fasilitas sudah lengkap, kami akan coba daftarkan di lomba desa wisata. Ini potensi besar yang harus terus kami dorong,” pungkasnya. (adv/moe)