TENGGARONG - Pulau Kumala hingga kini masih menyandang status sebagai primadona destinasi wisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang terletak di jantung ibukota mereka, Tenggarong. Meski sempat tidak terurus akibat dihantam pandemi Covid-19, pemerintah daerah setempat secara bertahap terus berbenah—sejak pulau ini dibuka kembali untuk publik tahun 2022 lalu.
Salah satu inisiatif ambisius mereka adalah membangun wahana air atau Waterpark di tengah-tengah pulau. Pengunjung hanya perlu berjalan sekitar 200 meter dari penyebrangan Jembatan Repo-Repo. Waterpark ini masih proses pembangunan sejak tahun 2023 dan perencanaan di tahun 2022, saat ini berbagai wahana telah terlihat.
Mulai dari slide atau seluncuran, kolam khusus anak hingga wahana tsunami. Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin turun langsung untuk meninjau destinasi wisata ini, di sore hari dan saat akhir pekan—untuk melihat langsung progres dari Waterpark serta potensi Pulau Kumala.
"Kita jalan-jalan ke Pulau Kumala sambil menikmati sore di weekend, kita melihat potensi dan progres disini. Karena memang sudah banyak masukan pulau mau diapakan, wacana lapangan golf juga. Yang jelas disini sudah ada waterpark, dan tahun 2026 akan tahap penyelesaian," ungkap Rendi Solihin, Sabtu (16/8).
Rendi berkunjung ke Pulau Kumala ditemani OPD terkait, dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) hingga Dinas Pariwisata (Dispar). Usai meninjau Waterpark, Rendi menyempatkan untuk berkeliling Pulau Kumala—dari tengah ke ujung, dan ke ujung lagi. Guna melihat langsung potensi yang dimiliki pulau dengan luasan 85 hektare ini.
Dari lahan kosong yang berpotensi menjadi lapangan golf, hingga membenahi maupun mengembangkan beberapa wahana yang telah mangkrak. Seperti komedi putar, resort, dan lainnya. Rendi juga menyebutkan sedikit opsi yang dipertimbangkan untuk pengembangan pulau ini.
Opsi ini mengutamakan akses bagi pengunjung. Rendi menyebrang di Jembatan Repo-Repo, yang apabila hujan dapat membasahi pengunjung. Sehingga perlu ada opsi yang memudahkan akses masyarakat.
"Kita telah mempertimbangkan opsi jembatan untuk mobil dan motor, cuman anggarannya Rp800 miliar. Secara bisnis hitungan ini tidak masuk," lanjut Rendi.
Adapun opsi menyediakan kendaraan listrik, dari motor hingga mobil. Yang disediakan penuh dari pemerintah, dengan harapan mempermudah transportasi pengunjung keliling pulau.
Rendi bersama Aulia Rahman Basri juga terus menawarkan pulau ini ke investor. Seperti yang dilakukan Bupati Aulia dengan PT Bayan, yakni membangun kebun binatang sepertu yang dibangun Bayan di Tabang. Kalau dibangun di pulau ini, maka akan mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kita terus persiapkan opsi dan strategi untuk pengembangan Pulau Kumala. Ini adalah komitmen kami agar pulau ini terus hidup. Dan kami harap Waterpark ini dapat dinikmati segera dengan masyarakat," pinta Rendi. (adv/moe)