• Senin, 22 Desember 2025

Jelang Puncak Erau 2025, Camat Tenggarong Himbau Masyarakat Taat Belimbur dengan Air Bersih

Photo Author
- Sabtu, 27 September 2025 | 18:54 WIB
Camat Tenggarong Sukono (Elmo/Prokal.co)
Camat Tenggarong Sukono (Elmo/Prokal.co)

PROKAL.CO, TENGGARONG – Perhelatan Erau Adat Kutai Tahun 2025 sudah mulai mendekati penutupan. Pesta adat Kutai yang dilaksanakan rutin tiap tahun ini menjadi salah satu kegiatan yang selalu disambut antusias masyarakat kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Terpusat di Kecamatan Tenggarong selama satu pekan, puncak Erau akan ditandai dengan Belimbur.

Penutupan Erau akan berlangsung pada hari Minggu (28/9) nanti, diawali dengan melarungkan naga laki dan bini. Kemudian prosesi Rangga Titi yang dilakukan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin. Yang menandakan dimulainya belimbur, sebuah ritual yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat.

Belimbur sendiri merupakan prosesi dimana masyarakat akan saling menyiram air kepada sesama. Belimbur ini bertujuan untuk mendapatkan keberkahan, keselamatan dan terhindar dari malapetaka. Dua hari jelang pelaksanaannya, Camat Tenggarong Sukono mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mentaati aturan yang dikeluarkan kesultanan.

“Kami atas nama pemerintah Kecamatan Tenggarong mengimbau kepada seluruh warga agar mentaati aturan yang telah dikeluarkan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura,” ungkap Sukono, Jumat (26/9).

Beberapa aturan kesultanan yang mesti ditaati adalah menyiram wajib menggunakan air bersih. Kemudian dilarang melakukan pelemparan air dengan wadah plastik, terutama menggunakan air kotor. Dan masyarakat baru diperkenankan belimbur setelah ada perintah dari kesultanan, jangan dilakukan sebelumnya.

“Kemudian tidak boleh mengejar dalam menyiram orang, yang jelas kami himbau ini agar menghindari hal-hal tidak diinginkan,” ujarnya.

Sukono memastikan, saat belimbur tiba nanti. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun kecamatan telah menyiapkan penampungan air bersih di seluruh titik belimbur. Dengan drum dan gayung berisikan air bersih, masyarakat diharapkan dapat belimbur dengan taat dan aman.

“Air nanti disediakan OPD terkait, dijamin bersih dan sesuai standar kesehatan. Kami juga telah memerintahkan Lurah, Kades dan RT untuk saling menjaga dan melaksanakan titah sultan,” tutup Sukono. (adv/moe)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X