TENGGARONG – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-243 Kota Tenggarong, Senin (29/9), diawali dengan ziarah ke Makam Aji Imbut, selaku pendiri Kota Tenggarong serta makam para raja Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Dalam kesempatan ini, Camat Tenggarong Sukono membacakan sejarah berdirinya kota Tenggarong. Dalam kisahnya, ia mengingatkan kembali peran Sultan Aji Muhammad Muslihuddin atau Aji Imbut, Raja Kutai Kartanegara ke-15, yang memindahkan ibu kota kerajaan dari Pemarangan ke Tepian Pandan.
Sejak saat itu, wilayah tersebut dikenal sebagai Tangga Arung, cikal bakal nama Tenggarong yang kita kenal sekarang.
“Ketika Aji Imbut memindahkan pusat kerajaan, nama Tepian Pandan diganti menjadi Tangga Arung. Dari situlah nama Tenggarong berasal,” tutur Sukono.
Memasuki usia ke-243 tahun, Sukono berharap pembangunan di Tenggarong semakin merata dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat, baik dari sisi infrastruktur, sosial, ekonomi, maupun budaya.
“Keakraban dan persatuan masyarakat Tenggarong sudah sangat baik. Harapan kami, kondisi ini tetap terjaga. Kita semua harus menjunjung tinggi nilai budaya yang diwariskan para raja,” ujarnya.
Tak hanya itu, Sukono juga menitip pesan khusus kepada para pemuda agar menjaga kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman. Menurutnya, semangat Bhinneka Tunggal Ika harus terus dipelihara agar pembangunan berlangsung kondusif.
“Kami berharap generasi muda selalu memegang pesan leluhur: hidup rukun, damai, dan bersatu. Di Tenggarong ini banyak masyarakat dari berbagai daerah, jadi penting bagi kita untuk menjaga harmoni agar nilai luhur nenek moyang tetap lestari,” pungkasnya. (adv/moe)
