PROKAL.CO, TENGGARONG – Berpasangan, berpasangan, berpasangan. Janji kokoh, janji kokoh, janji kokoh. Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho. Musyawarah untuk Sakinah. Bait lirik ini tengah ramai di dunia maya, lengkap dengan hentakan tepuk tangan petugas Kantor Urusan Agama (KUA) bersama para calon pengantin (Catin).
Bait yang diciptakan Kementerian Agama (Kemenag) RI ini bertajuk “Tepuk Sakinah”. Sebuah inovasi kreatif dalam program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) bagi catin sejak tahun 2024. Di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), inovasi ini sudah diterapkan dalam sesi Bimwin yang rutin dilaksanakan tiap pekan.
Kepala KUA Tenggarong, Naryanto mengatakan tepuk Sakinah ini sudah lama diterapkan di Kota Raja, tepat saat bimwin dilakukan. Dalam bahasa KUA, Tepuk Sakinah adalah sesi ice breaking atau pencair suasana. Yang bertujuan untuk membangkitkan semangat para catin di sela-sela pembekalan perkawinan.
“Jadi tepuk Sakinah ini semacam ice breaking dalam binwin, supaya mereka tidak bosan dan tetap semangat. Cuman karena baru-baru kami upload di media sosial akhirnya jadi ramai,” cerita Naryanto kepada Prokal.co, Selasa (7/10).
Tepuk Sakinah bukan sekedar menggugurkan tanggung jawab dalam bimbingan perkawinan. Selain untuk membekali catin dan menekan angka perceraian. Naryanto menyebut gerakan ini memiliki filosofis mendalam, khususnya dalam membangun dan mengarungi rumah tangga.
Mulai dari lirik berpasangan yang disebut tiga kali, berarti sama-sama meyakini bahwa suami istri berpasangan. Diikuti dengan janji kokoh yang juga disebut tiga kali, mempunyai makna meyakini bahwa perkawinan itu adalah perjanjian yang sangat kuat.
Serta bait Saling Cinta, Saling Hormat, Saling Jaga, Saling Ridho artinya mereka memperlakukan pasangan atas dasar saling mencintai, saling menghormati, saling menjaga dan saling ridho. Dan terakhir Musyawarah untuk Sakinah, yang berarti segala permasalahan apapun yang timbul dalam keluarga itu atas dasar musyawarah.
“Jadi tepuk Sakinah ini memiliki filosofi mendalam, tujuannya agar catin itu teredukasi dan paham mengenai berumah tangga,” lanjutnya.
Meski baru meledak di media sosial, Naryanto memastikan bahwa tepuk Sakinah ini adalah media edukasi yang baik bagi para catin. Dan ia mengajak kepada tiap pemuda maupun pasangan yang hendak menikah. Untuk tidak ragu menikah dan mengikuti bimwin yang disiapkan KUA.
“Kita ingin masyarakat tidak ragu untuk mengikuti bimwin ini, sehingga bisa menguatkan peran berumah tangga sebelum menikah,” tutup Naryanto. (moe)