PROKAL.CO, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mempercepat pemerataan akses digital hingga ke pelosok. Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menegaskan, pada tahun 2026 seluruh desa di Kukar ditargetkan sudah terkoneksi internet, bahkan hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT) melalui pemanfaatan teknologi satelit Starlink.
“Status 2026 nanti, seluruh desa di Kukar harus sudah punya akses internet. Kebijakan dan pembiayaannya sudah kami siapkan,” tegas Aulia Rahman Basri, Sabtu (25/10).
Aulia menjelaskan, Pemkab Kukar sebelumnya telah merencanakan penggunaan layanan Starlink sebagai penyedia utama internet desa. Namun, kebijakan baru dari pihak penyedia menyebabkan layanan kategori rumah tangga yang semula digunakan di Desa Sungai Bawang, Kecamatan Anggana, kini dihentikan.
“Kami dapat informasi bahwa layanan Starlink untuk kategori rumah tangga sudah tidak tersedia lagi. Ini sedang kami komunikasikan agar tetap bisa dijalankan dengan skema lain. Kalau pakai provider lain, biayanya bisa jauh lebih tinggi,” ungkapnya.
Menariknya, Pemkab Kukar berencana mengintegrasikan program internet desa ini dengan alokasi dana Rp150 juta per RT. Melalui skema tersebut, setiap RT nantinya bisa memiliki jaringan internet mandiri menggunakan Starlink dengan biaya pemasangan dan langganan yang terjangkau.
“Setiap RT nanti punya Starlink sendiri. Biaya pemasangan sekitar Rp5–7 juta, langganan bulanannya sekitar Rp2 juta. Itu bisa ditanggung dari dana RT. Jadi masyarakat bisa menikmati layanan internet murah dan cepat,” terang Aulia.
Program ini diharapkan tidak hanya memperluas jangkauan layanan digital, tetapi juga mendorong transformasi pelayanan publik berbasis teknologi hingga ke tingkat komunitas terkecil.
Sementara itu, Kepala Bidang Aplikasi Informatika (Aptika) Diskominfo Kukar, Eri Hariyono, mengatakan program Internet Desa merupakan bagian dari 17 Program Dedikasi Kukar Idaman Terbaik. Tahun 2025 ini difokuskan untuk pemetaan kebutuhan dan infrastruktur digital di seluruh wilayah.
“Tahun ini fokus kami pemetaan dulu, supaya hasilnya presisi. Dengan begitu saat implementasi nanti, tidak banyak kesalahan teknis,” jelas Eri.
Menurutnya, implementasi penuh program Internet Desa akan dimulai pada tahun 2026, dengan prioritas pada penguatan layanan masyarakat di kantor desa serta penyediaan akses internet gratis bagi warga melalui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
“Target akhirnya seluruh desa terlayani. Tapi pelaksanaannya tentu disesuaikan dengan kemampuan anggaran dan kesiapan infrastruktur,” ujarnya.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Pemkab Kukar untuk memperkuat konektivitas digital sebagai fondasi transformasi pelayanan publik, pendidikan, dan ekonomi desa. Dengan jaringan internet yang menjangkau hingga RT, Kukar menargetkan diri menjadi kabupaten dengan pemerataan akses digital terbaik di Kalimantan Timur. (adv/moe)