PROKAL.CO, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berharap kehadiran kepengurusan baru Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kukar masa bakti 2025–2030 dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung program rehabilitasi masjid serta mendorong peran rumah ibadah sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Harapan itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, yang mewakili Bupati Kukar Aulia Rahman Basri saat menghadiri pelantikan pengurus DMI Kukar di Gedung DMI Kukar, Rabu (5/11).
“Pelantikan ini menjadi awal masa bakti baru untuk mengoptimalkan peran masjid di tengah masyarakat. Pemerintah daerah berharap DMI bisa berkolaborasi dalam program rehabilitasi masjid serta mendorong penguatan ekonomi berbasis umat,” ujar Sunggono dalam sambutannya.
Menurutnya, Pemkab Kukar tengah menyiapkan program sertifikasi rumah ibadah yang akan dimulai pada 2026. Program tersebut akan memastikan seluruh masjid di Kukar memiliki legalitas hukum yang jelas sebagai upaya perlindungan aset umat.
“Masih banyak tanah masjid di Kukar yang belum bersertifikat. Tahun depan, kami targetkan semua rumah ibadah memiliki legalitas yang sah melalui koordinasi intensif antara pemerintah, DMI, dan pengurus masjid,” jelasnya.
Sunggono menambahkan, pemerintah daerah juga ingin masjid menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Ia berharap DMI Kukar bisa menciptakan program pemberdayaan ekonomi berbasis jamaah, seperti pelatihan UMKM dan digitalisasi manajemen masjid.
“Kami berharap DMI Kukar mampu melahirkan program pemberdayaan masyarakat berbasis digital dan ekonomi umat, termasuk pengembangan usaha mikro di lingkungan masjid,” katanya.
Selain itu, Pemkab Kukar mendorong agar tata kelola masjid dilakukan sesuai regulasi Kementerian Agama, sehingga pengelolaannya lebih tertib dan profesional.
“Tata kelola masjid harus mengikuti ketentuan yang berlaku agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum DMI Kukar, Edi Damansyah, menyatakan bahwa kepengurusan baru siap menjalankan amanah dan berkolaborasi dengan pemerintah dalam memakmurkan masjid.
“Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum memperkuat semangat pengabdian. Kami ingin DMI benar-benar hadir di tengah masyarakat untuk memakmurkan masjid dan membangun sinergi umat,” ujar Edi.
Ia mengungkapkan, hingga pertengahan 2023, terdapat 802 masjid di Kutai Kartanegara, dengan 36 di antaranya berstatus masjid besar dan masjid jami. Capaian itu, kata Edi, merupakan hasil kerja keras pengurus sebelumnya yang akan terus diperkuat di periode baru.
“Capaian ini adalah fondasi kuat. Ke depan, kami akan melanjutkan dan memperluas peran DMI, terutama dalam kolaborasi lintas organisasi dan penguatan ekonomi jamaah,” jelasnya.
Edi juga menekankan pentingnya sinergi antara DMI, pengurus takmir, serta organisasi keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, dan LDII, agar masjid benar-benar menjadi pusat kegiatan umat yang dinamis dan produktif.