Anak manja adalah anak yang cenderung terlalu bergantung pada perhatian dan perawatan orang lain, biasanya yakni orang tua mereka. Anak yang manja cenderung memiliki sikap yang sulit untuk mandiri, sering merasa tidak puas, dan cenderung meminta-minta banyak hal secara terus-menerus.
Perilaku manja pada anak harus dihindari karena dapat menghambat perkembangan mereka menjadi individu mandiri dan dewasa.
Mereka juga berpotensi mengalami kesulitan dalam mengatasi tantangan hidup karena kurangnya kemandirian dan ketahanan diri. Selain itu, perilaku ini juga harus dihindari karena dapat menghambat perkembangan pribadi dan sosial anak.
Baca Juga: Jangan Disenggol Sembarangan, 4 Zodiak Ini Memiliki Tingkat Sensitif Tinggi dan Mudah Menangis
Ketika anak terlalu bergantung pada orang lain, mereka tidak belajar untuk mengatasi kesulitan sendiri atau membangun kemandirian yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan dewasanya nanti.
Perilaku manja pada anak juga dapat mengganggu hubungan sosial mereka dengan teman sebaya dan orang dewasa, karena orang lain cenderung lelah atau frustrasi dengan permintaan terus-menerus untuk perhatian dan perawatan yang ingin mereka dapatkan.
Adapun tanda-tanda yang biasanya terjadi jika anak menjadi manja seringkali mencakup kurangnya kendali diri, perilaku agresif, sikap egois, tindakan impulsif, pemberontakan terhadap aturan atau otoritas, serta sifat dominan atau mendominasi situasi. Lalu, apa yang membuat anak menjadi manja?
Dilansir dari Parents pada Selasa (12/3), anak bisa menjadi manja karena pola asuh yang terlalu lemah lembut dari orang tua.
Ini terjadi ketika orang tua tidak menegakkan disiplin atau batasan dengan tegas sehingga dapat menjadikan anak untuk berperilaku egois, seperti yang dijelaskan oleh American Academy of Pediatrics (AAP).
Orang tua cenderung menghindari membuat aturan dan menyerah pada permintaan anak karena berbagai alasan yang masuk akal.
Contohnya seperti, mereka ingin membuat anak-anak bahagia dan menciptakan kenangan indah saat bersama anak mereka.Selain itu, banyak orang tua yang berpikir bahwa lebih mudah untuk mengalah daripada menolak permintaan anak.
Tak hanya itu saja, banyak orang tua yang merasa bersalah karena menghabiskan waktu jauh dari anak-anak mereka, entah itu karena pekerjaan, tugas-tugas rumah tangga, atau sekadar ingin bersosialisasi dengan teman-temannya.
Ini merupakan hal wajar, karena mereka ingin menggunakan waktu bersama anak-anak mereka sebaik mungkin, sehingga banyak orang tua yang menuruti semua permintaan anak sebagai bentuk usaha mereka dalam membuat anak merasa senang.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: jawapos.com