• Senin, 22 Desember 2025

Seni Mengelola Kemarahan dalam Pandangan Stoikisme

Photo Author
Indra Zakaria
- Rabu, 5 Februari 2025 | 12:56 WIB
ilustrasi marah
ilustrasi marah

Dalam filsafat Stoik, kemarahan dianggap sebagai emosi yang tidak rasional dan dapat merugikan diri sendiri. Kaum Stoik percaya bahwa kemarahan dapat merusak karakter moral dan membuat seseorang menjadi tidak rasional.

Dengan kata lain, Kaum Stoa berpendapat tidak mungkin untuk bersikap sepenuhnya rasional dan marah pada saat yang sama, jadi kepala yang dingin selalu merupakan hal yang baik.

Baca Juga: Begini Cara Menerapkan Stoikisme dalam Kehidupan Sehari-hari agar Hidup Lebih Santuy

 
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan kemarahan menurut filsafat Stoik:

Berfokus pada konsekuensi: Pertimbangkan konsekuensi berbahaya dari kemarahan, seperti kerusakan karakter moral dan bias kognitif.

Menerima yang tidak bisa dikendalikan: Fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, seperti pikiran, tindakan, dan sikap.

Baca Juga: Mengenal Stoikisme, Aliran Filsafat Pengendali Diri dan Pencegah Depresi

Menolak dorongan pertama untuk marah: Berhati-hati agar tidak terjebak dalam kemarahan.

Mengatur ekspresi: Cobalah tersenyum, atur suara, dan gerakkan langkah.

Memilih rasa syukur: Carilah hal-hal baik, meskipun itu hal yang kecil.

Mengadopsi perspektif yang lebih luas: Pertimbangkan bahwa hal-hal yang membuat marah bersifat sementara.

Hal yang perlu ditekankan dari konsep ini bahwa kita bukan menghindari bahkan menyangkal kehadiran emosi yang terjadi secara spontan—marah, sedih, kecewa, khawatir, dan lainnya.

Melainkan, kita belajar bagaimana cara mengendalikan dan merespon emosi alamiah tersebut agar tidak berkelanjutan dan berlarut-larut. Karena, emosi tersebut sudah termasuk reaksi biologis dari manusia itu sendiri. Jika kita berusaha menghindarinya maka kita jatuhnya malah menyalahkan diri sendiri kenapa kita malah marah, sedih, dan lainnya sehingga hanya akan menambah stres dan berujung kepada toxic positivity. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Rekomendasi

Terkini

X