PROKAL.CO-Lomba burung berkicau cukup rutin digelar di Kaltim. Jenis burung yang dipertandingkan pun variatif. Di antaranya, murai borneo, murai batu (murai non-gembung ), cucak ijo, kacer, cendet, lovebird, hingga kenari.
Menurut salah satu pemain burung di Balikpapan, Bely Siswoko, khusus evet besar tingkat nasional biasanya ada tambahan kelas burung-burung kecil lainnya. Seperti, serindit, sogon, dan pleci.
Baca Juga: Ingin Menjadi Penghobi Burung, Perhatikan Saran dari Pemain Senior Ini
Untuk kelas lomba, tiap jenis burung pada lomba latberan/harian/latihan bersama, biasanya haya tiga hingga empat kelas. Misalnya, kelas A, kelas B, kelas C, dan kelas D. Tiap kelas lomba harga tiket berbeda dan hadiah juga berbeda
Untuk lomba stoppres/mingguan biasanya sampai lima enam kelas dan tiap kelas juga berbeda harga tiket serta hadiah yang didapatkan
Soal biaya lomba, pendaftaran lomba burung kategori latberan/harian dimulai Rp 30 ribu sampai Rp 60 ribu, bergantung tiap kelas dan tiket lomba. Untuk harga tiket lomba burung kategori stoppress/mingguan dimulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu.
Adapun untuk kelas kasta tertinggi, misalnya kelas regional atau kelas nasional, biasanya harga tiket lebih mahal dimulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 500 ribu bahkan terkadang ada sampai jutaan.
Baca Juga: Kolaborasi Kelompok Mandiri Sejahtera bersama Anak Usaha Astra Agro Lestari Kembangkan Madu Kelulut
Sementara untuk hadiah lomba burung juga berbeda-beda. Bergantung kelas yang diikuti. Biasanya ada kelas utama di setiap jenis burung yang dilombakan dan tentunya bergantung berapa banyak peserta yang ikut lomba di tiap kelas tersebut.
“Kalau untuk kelas lomba stoppress/mingguan untuk hadiah kelas utama kisaran Rp 1 juta-3,5 juta. Ini khusus untuk satu kelas utama lomba. Untuk wilayah Kaltim paling besar biasanya hadiah berupa sepeda listrik hingga sepeda listrik. Berbeda dengan di wilayah Jawa yang hadiahnya bisa berupa mobil,” katanya.
Dalam menghadapi event, tiap penghobi biasanya membawa beberapa jenis burung. Perorangan biasanya satu hingga dua jenis burung.
Berbeda dengan jika di arena lomba diikuti gabungan dari perkumpulan burung berkicau (bird club/BC), atau single fighter (SF) semacam perorangan yang memiliki banyak burung untuk dilombakan.
Bila kicau mania mengikuti member/anggota BC atau SF di arena perlombaan, biasanya akan membawa lebih dari tiga burung karena berkaitan dengan perolehan point BC atau SF tersebut untuk meraih predikat BC terbaik dan SF terbaik di arena lomba.
“Adapun aturan di arena lomba itu bebas boleh membawa berapapun burung untuk di lombakan,” katanya.
Baca Juga: Tingkatkan Silaturahmi, Polda Kaltim dan PWI Kaltim Gelar Buka Puasa Bersama
Bely mengatakan, banyak hal yang dilakukan para penghobi burung untuk mempersiapkan lomba. Yang pasti, kata dia, untuk persiapan lomba kembali kepada karakter burung masing-masing, karena tiap burung berbeda-beda karakternya dan berbeda-beda pula pola perawatannya.