PROKAL.CO, Tragedi yang menewaskan Brigadir Muhammad Nurhadi dalam sebuah perjalanan dinas tidak resmi di Gili Trawangan kini semakin terkuak.
Salah satu dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka adalah perempuan muda warga sipil bernama Misri Puspita Sari, yang diketahui turut berada di lokasi kejadian.
Misri Puspita Sari merupakan perempuan asal Jambi yang kini berusia 23 tahun. Ia dikenal berasal dari keluarga sederhana dan merupakan anak yatim sejak ayahnya meninggal.
Sejak saat itu, ia menjadi tulang punggung keluarga, menanggung hidup ibu dan lima saudara kandungnya.
Ia hanya menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA, namun dikenal cukup berprestasi selama di sekolah.
Karena kondisi keuangan keluarga, Misri tidak melanjutkan ke bangku kuliah dan mulai bekerja di berbagai bidang, dari pegawai dealer motor, marketing properti, hingga pernah menjadi staf kontrak di OJK Jambi sebagai resepsionis.
Baca Juga: Profil dan Karir Abdul Gani Kasuba: Mantan Gubernur Maluku Utara, Meninggal di Tengah Kasus Suap
“Dia bukan pegawai tetap OJK, hanya kontrak. Posisinya mungkin sebagai penyambut tamu atau sekuriti, tapi saya tidak tahu persis,” jelas seorang kenalannya.
Beberapa tahun terakhir, ia merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai agen properti. Namun, aktivitasnya belakangan tidak diketahui secara terbuka karena ia jarang memperbarui media sosial.
Postingan terakhirnya adalah perayaan ulang tahun ke-23 yang diunggah ke Threads pada 23 November 2024.
Kronologi Pembunuhan Brigadir Nurhadi
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 16 April 2025, ketika Brigadir Nurhadi berangkat bersama dua atasannya dari Polda NTB; Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra.
Dalam perjalanan itu, mereka membawa dua wanita, yaitu Misri Puspita Sari dan seorang lainnya berinisial P.
Setibanya di Pelabuhan Senggigi sekitar pukul 13.30 WITA, rombongan melanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan. Di pulau wisata tersebut, mereka menginap di dua lokasi berbeda.