Acara yang terlalu kaku atau molor dari jadwal sering kali mengurangi kenyamanan tamu. Sebaliknya, acara yang singkat, hangat, dan menghibur justru membuat tamu betah hingga akhir.
Souvenir sering kali dinilai sebagai “oleh-oleh” dari pesta. Tamu menghargai jika souvenir yang diberikan unik, bermanfaat, dan berbeda dari yang biasa.
Contoh souvenir yang belakangan disukai adalah lilin aromaterapi, sabun handmade, gelas custom, atau tanaman kecil. Namun di sisi lain, tamu juga menghargai souvenir sederhana asalkan disiapkan dengan baik.
5. Penataan Tempat dan Kenyamanan
Hal teknis seperti antrean masuk, penempatan meja makan, akses toilet, dan area duduk tamu lansia atau ibu dengan anak kecil juga menjadi perhatian, meski kerap luput dari perencanaan awal.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Supercar Diogo Jota: Bisa Ngebut Sampai 325 Km, Dibanderol Miliaran
Acara yang nyaman, tidak terlalu penuh, dan tertata baik akan meninggalkan kesan positif. Sebaliknya, lokasi yang sempit, panas, atau membuat tamu kebingungan bisa mengganggu keseluruhan pengalaman mereka.
Meski pasangan pengantin menjadi bintang utama, pengalaman tamu undangan juga tak kalah penting. (*)