Dunia sekarang jalan serba cepat. Teknologi makin gila, media sosial gak pernah tidur, dan semua orang kayaknya punya pencapaian masing-masing.
Scroll dikit, ada yang udah kerja di luar negeri. Swipe lagi, nemu orang seumuran yang udah punya bisnis sendiri. Lanjut nonton story temen, eh dia baru wisuda, langsung lanjut S2.
Sementara kita? Masih bengong di kasur, mikir “aku ini sebenernya bakal jadi apa, sih?” Rasa bingung itu nyata. Tapi bukan berarti kita salah.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Finansial Anak Muda yang Bikin Kantong Jebol
Bingung itu Bukan Kegagalan
Banyak anak muda sekarang ngerasa kayak hidupnya “tertinggal”. Padahal faktanya, tiap orang punya ritme dan jalan sendiri. Menurut laporan dari World Economic Forum (2023), lebih dari 60% anak muda global usia 18–24 tahun mengalami keraguan tentang pilihan masa depan mereka, terutama di era digital yang penuh tekanan sosial dan informasi serba cepat.
Artinya, kondisi “gak tahu mau jadi apa” itu bukan hal aneh. Bahkan itu jadi pengalaman yang dialami mayoritas. Kita hidup di zaman yang beda dari generasi sebelumnya. Kalau dulu jadi sukses itu identik sama kerja kantoran, sekarang bisa datang dari berbagai jalur: konten kreator, bisnis online, freelancer, atau bahkan kerja remote dari rumah di kampung.
Ekspektasi Gak Selalu Sesuai Realita
Dulu kita diajarin kalau rajin sekolah, nilai bagus, nanti dapat kerja enak. Tapi pas udah di lapangan, ternyata kenyataan gak semulus teori. Banyak yang kuliah tinggi, tapi tetap nganggur. Ada juga yang malah sukses dari hal-hal yang dulu dianggap “gak penting”.
Di Indonesia sendiri, data dari BPS (2024) mencatat bahwa tingkat pengangguran terbuka pada usia muda (15–24 tahun) mencapai 19,4%. Dan ini gak melulu karena mereka gak pintar atau gak usaha tapi karena sistem dunia kerja berubah drastis, dan gak semua orang siap langsung adaptasi. Jadi, jangan buru-buru ngejudge diri sendiri cuma karena belum “jadi apa-apa”.
Kita Gak Harus Tahu Semua Jawaban Sekarang
Pernah dengar istilah “quarter life crisis”? Itu kondisi di mana anak muda merasa gelisah karena merasa hidupnya belum jelas. Nah, generasi kita sekarang justru ngalamin itu lebih cepat, bahkan dari umur 17 atau 18 tahun udah mulai kepikiran masa depan.
Tapi hal ini bukan alasan buat panik. Proses pencarian arah itu butuh waktu, dan bisa datang dari hal-hal yang gak terduga. Mulai dari ikut komunitas, coba kerja paruh waktu, belajar skill baru lewat YouTube, sampai eksplorasi hobi kecil-kecilan bisa jadi jalan terang buat nemuin arah hidup.
Ruang Tumbuh Anak Muda di Samarinda
Buat anak muda Samarinda, kesempatan itu bukan cuma milik kota besar. Sekarang, banyak ruang dan peluang tumbuh yang bisa diakses, dari kelas gratis digital marketing, pelatihan kewirausahaan, sampai forum kreatif lokal yang makin aktif. Beberapa contoh kegiatan yang bisa dicoba: