• Minggu, 21 Desember 2025

Ada Loh Pasangan yang Sudah Tak Saling Cinta, Tapi Tetap Hidup Bersama, Ini 7 Ciri-Cirinya

Photo Author
- Jumat, 26 September 2025 | 15:00 WIB
ilustrasi pasangan
ilustrasi pasangan

Pasangan sering kali terlihat hidup bersama, tetapi belum tentu masih saling mencintai seperti awal hubungan. Ada pasangan yang memilih tetap hidup bersama meski rasa mencintai perlahan memudar seiring waktu.

Dalam banyak kasus, pasangan bertahan hidup bersama karena kebiasaan, meski tidak lagi mencintai sepenuh hati. Fenomena pasangan yang tidak mencintai namun hidup bersama sering menimbulkan dilema emosional yang sulit dijelaskan.

Pasangan yang kehilangan rasa mencintai namun terus hidup bersama menunjukkan dinamika hubungan yang kompleks dan penuh kompromi. Dilansir dari geediting.com pada Jumat (26/9), bahwa ada tujuh ciri pasangan yang tak lagi saling mencintai tapi tetap hidup bersama.

Memprioritaskan kenyamanan dibandingkan gairah

Dalam hubungan yang sudah berlangsung lama, sensasi menarik dari awal perkenalan biasanya akan memudar dan digantikan oleh perasaan nyaman serta keakraban yang mendalam. Bagi kekasih yang sudah tidak lagi merasakan cinta, kenyamanan ini justru menjadi fondasi utama yang menopang hubungan mereka.

Walaupun api romantis sudah padam, persahabatan dan kebersamaan masih tetap bertahan di antara keduanya. Psikologi menunjukkan bahwa pasangan semacam ini lebih menghargai kestabilan dan kepastian dalam hubungan ketimbang mengalami pasang surut emosional yang intens.

Bagi mereka, mempertahankan sesuatu yang sudah dikenal akan lebih baik daripada menghadapi ketidakpastian memulai dari awal lagi. Situasi ini mirip seperti memilih jalur yang sudah sering dilalui daripada menjelajah trek baru, bukan karena menantang atau memuaskan, melainkan karena sudah familiar dan aman.

Meningkatnya intensitas konflik

Kamu mungkin berpikir bahwa kekasih yang sudah tidak saling mencintai akan mengalami lebih sedikit pertengkaran karena tidak ada lagi gairah yang memicu emosi berapi-api.

Ternyata asumsi tersebut keliru, sebab pasangan yang bertahan meski cinta sudah sirna justru sering menunjukkan tingkat konflik yang lebih tinggi.

Hal ini terjadi karena ketika cinta memudar, rasa frustrasi dan kesal menjadi lebih dominan dalam interaksi sehari-hari. Hal-hal kecil yang dulu mudah diabaikan kini menjadi lebih mencolok dan berpotensi memicu perdebatan.

Lebih dari itu, konflik yang muncul biasanya bukan tentang masalah besar, melainkan soal-soal sepele yang tampak tidak berarti. Ini disebabkan ketidakpuasan yang mendasar dalam hubungan memanifestasikan dirinya melalui pertengkaran-pertengkaran kecil tersebut.

Ketergantungan yang tidak sehat

Salah satu karakteristik yang kerap muncul pada kekasih yang sudah tidak cinta tapi masih bersatu adalah kodependensi atau ketergantungan berlebihan. Kondisi ini terjadi ketika salah satu atau kedua pihak bergantung pada pasangannya untuk memenuhi kebutuhan emosional atau fisik secara tidak sehat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Jawapos

Rekomendasi

Terkini

X