• Minggu, 21 Desember 2025

Kenali Latrophobia, Ketakutan Parah Sampai Gemetar Kepada Dokter

Photo Author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 12:00 WIB
Ilustrasi Iatrophobia
Ilustrasi Iatrophobia

Ketakutan parah terhadap dokter atau perawatan medis secara umum dikenal sebagai Iatrophobia. Gejala gemetar (tremor), jantung berdebar, berkeringat, dan rasa pusing yang muncul adalah respons langsung dari aktivasi sistem respons stres tubuh.

1. Manifestasi Utama: Respons "Fight or Flight"

Gemetar, yang merupakan inti dari pertanyaan ini, adalah hasil dari respons psikologis utama yang disebut Fight or Flight (Lari atau Melawan). Ketika seseorang yang mengidap Iatrophobia berada di lingkungan medis menandakan bahwa:

Pikiran Menerima Ancaman: Area otak, seperti amigdala, menginterpretasikan lingkungan dokter sebagai bahaya nyata (meskipun secara logis tidak berbahaya).

Pelepasan Adrenalin: Tubuh membanjiri sistem dengan hormon stres (adrenalin dan kortisol).

Baca Juga: Usia Ideal Menikah Bergeser Drastis: Mengapa Milenial dan Gen Z Memilih Mandiri di Atas 25 Tahun

Aktivasi Sistem Saraf Simpatik: Ini memicu persiapan fisik untuk "melarikan diri." Peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, dan tremor otot terjadi karena otot-otot disuplai dengan energi dan oksigen ekstra, bersiap untuk lari, yang seringkali termanifestasi sebagai gemetar tak terkontrol karena tubuh tidak bergerak.

2. Akar dan Penyebab Psikologis

Iatrophobia seringkali berakar pada kombinasi pengalaman masa lalu dan distorsi kognitif:

A. Pengondisian Klasik (Trauma)

Pengalaman Buruk: Fobia dapat berkembang setelah pengalaman medis yang menyakitkan, traumatis, atau memalukan di masa lalu (terutama pada masa kanak-kanak). Misalnya, prosedur gigi yang menyakitkan, operasi darurat, atau suntikan yang kasar.

Asosiasi Negatif: Otak kemudian mengasosiasikan isyarat netral (bau antiseptik, suara monitor, seragam putih dokter) dengan rasa sakit atau ketidakberdayaan.

B. Faktor Hilangnya Kontrol

Rasa Tidak Berdaya: Di lingkungan medis, pasien sering kehilangan kontrol atas tubuh, proses, dan bahkan informasi mereka. Bagi orang yang menghargai otonomi, hilangnya kontrol ini dapat memicu kecemasan ekstrem.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X