• Minggu, 21 Desember 2025

Jalan Penghubung Kutai Barat-Mahakam Ulu Ditarget Rampung 2027, Kombinasi APBD dan APBN

Photo Author
- Selasa, 21 Oktober 2025 | 08:46 WIB
Jalan akses antara Kutai Barat dan Mahakam Ulu terus dikebut, meski diproyeksikan baru bisa tembus sempurna pada 2027. (DOK/SAPOS)
Jalan akses antara Kutai Barat dan Mahakam Ulu terus dikebut, meski diproyeksikan baru bisa tembus sempurna pada 2027. (DOK/SAPOS)

 

KUTAI BARAT – Proyek pembangunan jalan penghubung darat antara Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu) menunjukkan progres signifikan. Jalur strategis ini, yang selama ini minim infrastruktur, ditargetkan dapat dilalui sepenuhnya pada tahun 2027.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, baru-baru ini meninjau langsung progres pembangunan akses perbatasan Tering (Kubar) hingga Ujoh Bilang (Mahulu) sampai di titik STA 41, batas wilayah kedua kabupaten.

"Dari total empat segmen, baru sekitar 40 persen yang terealisasi. Kami akan fokus mengejar percepatan di segmen dua dan empat yang progresnya masih lambat," ungkap Seno Aji.

Kombinasi Rigid Beton dan Aspal

Seno meminta Dinas PUPR Kaltim memastikan seluruh pekerjaan yang dibiayai melalui APBD Provinsi rampung pada akhir 2025 dengan menggunakan rigid beton. Sementara itu, sisa ruas jalan dari STA 41 hingga STA 140 akan dilanjutkan melalui pendanaan APBN dengan skema multiyears contract hingga 2027, dengan total nilai kontrak mencapai Rp459 miliar.

"Pekerjaan yang menggunakan APBN mencakup tiga paket proyek dengan total 11 jembatan dan hasil akhir berupa aspal. Jadi akan ada kombinasi antara aspal dan rigid di beberapa ruas," jelasnya.

Selain itu, sejumlah titik tanjakan curam akan dilakukan cut and fill atau pemangkasan kontur dalam volume besar untuk membuat jalur lebih landai dan aman bagi kendaraan.

Intervensi Sirtu untuk Fungsional Sementara

Wagub Seno Aji mengakui bahwa masih ada sekitar 13 kilometer jalan yang membutuhkan perhatian tambahan. Ia meminta Pemprov Kaltim segera memberikan intervensi berupa penimbunan sirtu (pasir dan batu) agar jalur tersebut dapat difungsikan sementara oleh masyarakat, meski belum rampung sepenuhnya.

"Kita ingin jalur ini tetap bisa dilalui masyarakat dengan aman meskipun belum selesai sepenuhnya," katanya.

Pemprov Kaltim telah menyiapkan anggaran Rp165 miliar pada tahun 2026 sebagai antisipasi sebelum potensi pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat. Dengan rencana pendanaan terpadu ini, pemerintah menargetkan seluruh ruas sepanjang 140 kilometer dari Tering hingga Ujoh Bilang dapat difungsikan penuh pada akhir 2027.

Wakil Bupati Mahakam Ulu, Suhuk, yang mendampingi peninjauan, mengonfirmasi bahwa jalur tersebut kini sudah dapat dilalui kendaraan penumpang. Namun, ia menekankan bahwa kondisi jalan belum ideal untuk kendaraan berat logistik. "Untuk logistik, maksimal truk hanya bisa membawa beban sekitar tiga ton. Jika lebih dari itu, tanjakannya terlalu berat," tutupnya. (adv/diskominfo/i)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X