BALIKPAPAN-Dunia olahraga Balikpapan dan Kaltim berduka. Bagus Tirta Prakoso, atlet bola tangan andalan Kaltim tutup usia pada Ahad (16/10) pagi, akibat sakit yang dia derita dua minggu terakhir.
Bagus, yang juga pernah membela Tim Nasional Bola Tangan Indonesia pada ajang SEA Games 2019 di Filipina tersebut berpulang pada usia 21 tahun.
Meninggalnya Bagus, membuat seluruh rekan-rekan dan pelatihnya terpukul dan serasa tak percaya. Apalagi, selama ini Bagus dikenal sebagai sosok yang periang dan sangat bugar.
"Tentu kami semua merasa kehilangan. Ia adalah salah satu atlet terbaik yang dimiliki Kaltim," kata pelatih bola tangan Balikpapan, Dwichandra Hariwibowo.
Selain punya kualitas, Bagus disebut Chandra punya jiwa kepemimpinan di dalam lapangan. Kehadiran Bagus juga kerap membuat suasana menjadi lebih hidup.
Sejak pertama kali mengenal bola tangan enam tahun lalu, Chandra menyebut Bagus tak pernah absen menembus skuat bola tangan Balikpapan. Puncaknya tentu saja saat dia sukses menembus skuat bola tangan Indonesia pada SEA Games di Filipina, 2019 lalu.
Selain itu, Bagus juga turut punya peran membawa Kaltim merebut medali perunggu cabor bola tangan pada PON XX di Papua, 2021 kemarin.
"Yang sangat kami sesalkan Bagus tak sempat menikmati bonus yang seharusnya dia nikmati setelah mengharumkan nama Kaltim," kata Chandra.
Ketua Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Kaltim, Suryadi Gunawan mengakui kepergian Bagus merupakan kehilangan besar. Selain merupakan atlet andalan, Bagus juga masih berusia produktif.
"Kami sampaikan duka cita yang mendalam untuk keluarga yang ditinggalkan," kata dia selepas prosesi pemakaman.
Senada dengan Chandra, Suryadi juga mengaku sedih lantaran sampai meninggal Bagus tak bisa merasakan bonus medali yang dijanjikan oleh pemerintah, bagi peraih medali PON.
"Harusnya sejak awal bonus sudah bisa dicairkan, jangan sampai atletnya sudah tidak ada bonusnya belum cair. Ini harus jadi perhatian," tuntas dia. (hul)