JAKARTA- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengambil langkah untuk melarang terbang sementara pesawat Boeing 733 MAX 8 di Indonesia.
Langkah ini diambil terkait jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines berjenis Boeing 737-8 MAX. Kebijakan ini diambil untuk memastikan bahwa pesawat yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi laik terbang.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti menjelaskan langkah tersebut diambil untuk menjamin keselamatan penerbangan di Indonesia.
"Salah satu langkah yang akan dilakukan oleh Ditjen Hubud adalah melakukan inspeksi dengan cara larang terbang sementara (temporary grounded), untuk memastikan kondisi pesawat jenis tersebut laik terbang dan langkah tersebut telah disetujui oleh Menteri Perhubungan,” kata Polana di Jakarta, Senin (11/3).
Inspeksi akan dimulai secepatnya mulai hari ini, Selasa (12/3). Apabila ditemukan masalah pada saat inspeksi, maka pesawat tersebut akan dilarang terbang sementara sampai dinyatakan selesai oleh inspektur penerbangan.
"Sejauh ini, pengawasan untuk pengoperasian pesawat jenis Boeing 737-8 MAX sudah dilakukan sejak 30 Oktober 2018 lalu pascakecelakaan JT610, bilamana jika terjadi masalah atau temuan hasil inspeksi pesawat langsung digrounded di tempat," kata Polana.
Untuk itu, Polana menghimbau kepada seluruh maskapai penerbangan untuk mematuhi aturan yang berlaku demi terciptanya keselamatan.
Maskapai Garuda Indonesia menyatakan pihaknya terus melaksanakan prosedur inspeksi extra serta pemeriksaan berkala lanjutan terhadap fitur-fitur vital penunjang kelaikan armada.
Hal ini disampaikan terkait jatuhnya armada Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan maskapai Ethiopian Airlines.
Karena itu, Garuda Indonesia telah memutuskan untuk tidak mengoperasikan armada Boeing 737 MAX 8 miliknya sejak Senin (11/3) sore.
"Berkaitan dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara perihal temporary grounded untuk pelaksanaan inspeksi atas seluruh B737MAX yang beroperasi di Indonesia, maka Garuda Indonesia melakukan grounded atas pesawat B 737 Max (hanya satu unit) sampai pemberitahuan lebih lanjut," ujar Dirut Garuda Indonesia Ari Askara.
Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional kata Ari, terus berupaya mengedepankan komitmen dan budaya safety dalam seluruh lini operasionalnya. "Hal ini sejalan dengan value aspek safety sebagai core operasional perusahaan yang sudah tertanam dalam budaya kerja jajaran karyawan dan lini operasional Garuda Indonesia," tandas Ari.(chi/jpnn)